Jumat 07 Nov 2014 13:37 WIB

Nasdem: Parlemen Era Reformasi Lebih parah dari Orde baru

Rep: C13/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Nasional Demokrat
Foto: Dok Republika
Nasional Demokrat

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Masa reformasi yang saat ini berlangsung di Indonesia dianggap masa yang lebih buruk dibanding orde baru. Hal ini terkait dengan konflik perebutan posisi kepemimpinan Alat Kelngkapan Dewan (AKD) dua kubu yang terjadi di parlemen.

Politikus Partai Nasional Demokrat (Nasdem) Zulfan Lindan mengatakan, demokrasi yang berjalan di parlemen dinilai pada orde baru dinilai lebih baik dari masa reformasi. Menurutnya, padahal di orde baru kebebasan sangat dibatasi.

“Masyarakat tahu sendirilah keadaan saat orde baru,” ungkapnya kepada Republika pada Jum’at (7/11).

Zulfan mengatakan,di masa orde baru, partai Golkar merupakan partai yang kuat dan selalu menang dalam pemilihan. Menurutnya, walaupun Golkar memiliki suara yang tinggi, mereka masih mau memberikan jatah kepemimpinan ke partai-partai kecil. Saat itu, kata Zulfan, Golkar memperoleh suara 70% di orde baru.

“Sedangkan saat ini, baik KIH maupun KMP sama-sama seimbang dalam perolehan suara dari pemilu, ” kata Zulfan. Zulfan memaparkan, KMPdipegang oleh lima partai dan KIH juga memegang lima partai. Untuk itu, kata zulfan, seharusnya KMP bisa bercermin dari masa-masa orde baru dahulu saat pemilihan pimpinan komisi dan AKD.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement