Jumat 07 Nov 2014 07:20 WIB

Datangi Sulbar, Jokowi Dimintai Tiga Program

  Presiden Joko Widodo bersama para petinggi lembaga negara memberi keterangan kepada wartawan usai melakukan pertemuan tertutup di Istana Negara, Jakarta, Rabu (22/10). (Republika/Agung Supriyanto)
Presiden Joko Widodo bersama para petinggi lembaga negara memberi keterangan kepada wartawan usai melakukan pertemuan tertutup di Istana Negara, Jakarta, Rabu (22/10). (Republika/Agung Supriyanto)

REPUBLIKA.CO.ID, MAMUJU -- Gubernur Sulawesi Barat, H Anwar Adnan Saleh mengajukan tiga usulan program penting ke Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk dianggarkan pemerintah pusat pada tahun anggaran 2015.

Hal itu disampaikan saat mendampingi kunjungan kerja Jokowi di Mamuju, Kamis (6/11).

Tiga usulan itu yakni penambahan anggaran untuk infrastruktur jalan di Sulbar, khususnya wilayah yang menghubungkan Mamuju-Mamasa dan Toraja, jalan arteri Mamuju dan Polewali- Mamasa.

Anwar juga mengajukan dukungan anggaran di bidang pertanian dan kelautan. Jokowi dalam kesempatan itu langsung menyatakan siap untuk meningkatkan dukungan anggaran dari pusat.

Ia menyampaikan, untuk rencana pembangunan pabrik kakao, belum bisa dipastikan, karena masih harus dicarikan investor dahulu. Tetapi kalau sulit, akan didorong BUMD daerah.

"Kita akan dukung program pembangunan di Sulbar ini. Asal jangan mintanya yang aneh-aneh," kata Jokowi.

Kunjungan presiden ketujuh itu ke Sulbar merupakan yang pertama setelah dilantik. Meski dikawal ketat paspampres dan ribuan tim pengamanan, namun tidak menghambat gaya blusukan-nya dengan masyakat.

Itu terlihat saat Jokowi yang didampingi Ibu negara melakukan kunjungan ke kampung nelayan di Desa Sumare, Kecamatan Simbroro.

Masyarakat yang tumpar ruah berjejer di jalur masuk pantai tak dilewatkan. Bahkan, paspampres terlihat kewalahan mengatasi kerumunan warga.

Dalam kunjungan ke Sumare, Jokowi berdialog dengan masyarakat nelayan. Kedatangan Jokowi pun dimanfaatkan nelayan untuk menyampaikan masalah yang selama ini dialami. Yakni, akses pendidikan, sinyal komunikasi, dan jalan.

"Kami minta presiden bisa memperhatikan kondisi kami di sini. Akses pendidikan, alat telekomunikasi dan jalan di tempat kami butuh perhatian. Kami berharap pak presiden bisa membantu pembangunan di desa kami," kata Hajrah, salah seorang ibu nelayan.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement