Jumat 07 Nov 2014 03:20 WIB

Makassar Butuh Maksimalkan Pembangunan Infrastruktur

Rancangan bentuk akhir masjid terapung, Mesjid 99 Al Makazzary, di Makassar
Foto: KASKUS.US
Rancangan bentuk akhir masjid terapung, Mesjid 99 Al Makazzary, di Makassar

REPUBLIKA.CO.ID, MAKASSAR -- Wali Kota Makassar Mohammad Ramdhan Pomanto mengatakan, Kota Makassar yang sudah semakin padat dengan berbagai macam dinamikanya membutuhkan otonomi khusus dalam pembuatan infrastruktur.

"Kota Makassar ini salah satu kota metropolitan dan yang tersibuk di Indonesia. Banyak dinamika di kota ini dan harus terus melaju dalam melakukan pembangunan-pembangunan, makanya dibutuhkan otonomi khusus," ujarnya di Makassar, Kamis.

Ramdhan Pomanto mengatakan, usulan untuk membangun infrastruktur itu telah disampaikannya ke Wakil Presiden Jusuf Kalla saat berada di Makassar.

"Mestinya kota-kota besar seperti Bandung, Surabaya dan Makassar memiliki otonomi khusus untuk investasi infrastruktur," kata Danny sapaan akrab wali kota.

Menurut dia, masalah yang paling besar di Indonesia saat ini yakni krisis infrastruktur. Tidak ada kota berkembang yang tidak menghadapi persoalan kemacetan.

Salah satu solusi yang ditawarkannya adalah pengembangan infrastruktur jalan yakni tol dalam kota dan jalan layang (Fly over). Karena itulah, Danny sangat mengharapkan otonomi khusus tersebut sehingga memungkinkan setiap kota untuk mencari investor langsung ke luar negeri.

Selain lebih memperlancar pengembangan infrastruktur di setiap kota, Danny yakin otonomi khusus ini juga mampu menyelamatkan kota dari "stroke" karena semakin sesaknya perkotaan.

Dalam Pembukaan Konferensi Regional Teknik Jalan ke 13 yang bertajuk "Pengembangan Prasarana Jalan Kawasan Timur Indonesia" juga berharap kepada para investor untuk ikut mencarikan solusi permasalahan kota tersebut.

Konferensi ini diikuti pakar teknik jalan Indonesia yang tergabung dalam Himpunan Pengembang Jalan Indonesia (HPJI) dan beberapa dari luar negeri seperti Prancis, Australia dan Jepang.

Kepada para pakar infrastruktur jalan ini, Danny menitipkan agar konferensi yang dilangsungkan di Makassar ini bisa membuahkan hasil yang bermanfaat bagi KTI dan meminta diperjuangkan agar kota-kota besar di Indonesia bisa diberi otonomi khusus pembangunan infrastruktur dari Pemerintah Pusat.

"Semoga berkumpulnya para pakar ini bisa mendatangkan peluang bagi Makassar dan KTI sehingga bisa terus dilirik dunia investasi dalam dan luar negeri," ucapnya.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement