Jumat 07 Nov 2014 03:57 WIB

Warga Depok Berharap UMK Dinaikkan

Nur Mahmudi
Nur Mahmudi

REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK-- Wacana rencana kenaikan Upah Minimum  (UMK) ditanggapi warga dengan baik. Namun belum jelas berapa besaran kenaikan UMK tersebut

Ratna (30) SPG disalah satu pusat perbelanjaan di Depok mengaku senang dengan rencana pemerintah menaikkan UMK. Menurutnya, kenaikan UMK memang harus terjadi seiring rencana pemerintah mencabut subsidi BBM. Ratna berharap kenaikan UMK bisa membantu menutupi biaya lebih yang harus dikeluarkan untuk BBM.

"Semoga sih beneran naik, jadi bisa nutup kebutuhan. Kalo gak naek ya empot empotan juga kita," ujar Ratna, Kamis (6/11).

Hal serupa juga diucapkan Darma, seorang Cleaning Servis pusat perbelanjaan di Depok. Ia mengatakan sebagai buruh outsourching ia merasa berat ketika kenaikan harga BBM tidak diiringi kenaikan UMK. Pasalnya, sebagai tenaga outsourching seperti Darma gaji nya masih harus dipotong untuk perusahaan outsourching dimana ia bernaung.

"Buruh kaya saya gini ya kerasa banget mbak kalo BBM naik, apa apa kan jadi mahal. Harus seimbang lah," tegas Darma.

Walikota Depok, Nur Mahmudi Ismail mengatakan hingga saat ini ia belum mendapat laporan terkait UMK. Ia belum bisa memutuskan berapa besaran kenaikan dan kapan mulai diberlakukan.

Nur hanya mengatakan bahwa pihaknya sudah memberikan warning kepada Disnakersos Kota Depok untuk berhati hati. Nur mengklaim bahwa persaingan pasar global menjadi salah satu alasan rasional dalam penentuan besaran UMK.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement