Kamis 06 Nov 2014 19:46 WIB

Pak Jokowi, Nelayan Minta Jangan Naikkan Harga Solar

Petugas mengisi BBM di salah satu SPBU di Jakarta,
Foto: Republika/ Yasin Habibi
Petugas mengisi BBM di salah satu SPBU di Jakarta,

REPUBLIKA.CO.ID, INDRAMAYU -- Ribuan nelayan di daerah Pantura Kabupaten Indramayu dan Cirebon, Jawa Barat, minta kenaikan solar ditunda karena akan menambah beban biaya melaut.

"Kenaikan solar sebaiknya ditunda, karena akan membebani ongkos melaut, sehingga menyulitkan nelayan tradisional di Kabupaten Indramayu dan Cirebon," kata Karsidi salah seorang nelayan tradisional di Kabupaten Indramayu, Kamis.

Dikatakannya, hasil tangkapan nelayan tradisional di Kabupaten Indramayu semakin sulit diandalkan, harga solar Rp 5500 per liter ongkos melaut cukup tinggi, sehingga mereka sulit mendapatkan keuntungan bahkan sering merugi jika kondisi cuaca buruk.

Menurut dia, rencana kenaikan solar sebaiknya ditunda karena akan menyulitkan bagi nelayan tradisional dengan hasil tangkapan ikan kualitas biasa yang dibutuhkan untuk pasar lokal, berbeda dengan kapal modern jangkaun bisa mencari ikan di laut samudra.

Sementara itu Dedy Aryanto bendahara Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) menuturkan, kenaikan solar akan menyulitkan bagi nelayan tradisional sebaiknya ditunda, sebelum hasil tangkapan mereka bisa diandalkan, selama ini pendaratan ikan untuk perahu lokal sering merugi.

Biaya melaut saat ini cukup tinggi, kata dia, harga solar Rp 5500 per liter nelayan lokal sulit mendapatkan untung, mereka sering rugi akibat tangkapan ikan kualitas biasanya untuk kebutuhan pasar tradisional. Sebaiknya ada program nelayan tepat sasaran.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement