Kamis 06 Nov 2014 13:07 WIB

Wali Kota Batam Dilempari Botol

Rep: Antara/ Red: Indah Wulandari
Batam, Kepulauan Riau.
Batam, Kepulauan Riau.

REPUBLIKA.CO.ID,BATAM--Wali Kota Batam Kepulauan Riau Ahmad Dahlan dilempari botol plastik oleh pengunjuk rasa yang menuntut kenaikan upah minimum kota tahun 2015 di depan kantor pemerintah setempat, Kamis (6/11).

Botol kemasan air mineral itu tidak mengenai badan Wali Kota sehingga tetap melanjutkan pidato di atas truk menanggapi para pengunjuk rasa.

"Itu upaya memancing yang lain. Tidak sehat," kata Wali Kota seusai menemui pekerja.

Ia mengatakan sengaja bersikap seperti tidak terjadi apa-apa, karena jika bereaksi berlebihan, maka dikhawatirkan akan memanaskan suasana.

Mengenai angka UMK, ia mengatakan belum dapat mengeluarkan angka rekomendasi karena masih dibahas oleh Tim Ekonomi. Sementara itu, pelempar botol yang tidak mengenakan seragam pekerja langsung diamankan oleh pasukan pengaman pekerjha, Garda Metal.

Di tempat yang sama, Kapolres Barelang AKBP Asep Syafrudin mengatakan bersyukur unjuk rasa berjalan relatif aman.

"Saya cukup berbahagia, buruh bisa diajak kerja sama, berkomitmen menjaga kondusivitas. Saya yakin, kalau kondisi terus seperti ini bisa menambah kepercayaan investor," kata dia.

Ribuan pekerja memadati sekitar Kantor Pemerintah kota Batam dalam unjuk rasa menuntut kenaikan UMK. Mereka menuntut UMK naik dari Rp2,4 juta menjadi Rp3,3 juta.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement