Rabu 05 Nov 2014 22:17 WIB

Purwakarta Ingin Jalankan Program Pemadaman Listrik, Apa?

Rep: Ita Nina Winarsih/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Patung Soekarno-Hatta yang berada di tengah Kabupaten Purwakarta, Jumat (8/8).
Patung Soekarno-Hatta yang berada di tengah Kabupaten Purwakarta, Jumat (8/8).

REPUBLIKA.CO.ID, PURWAKARTA -- Pemkab Purwakarta, Jawa Barat, akan menggandeng konsultan dari universitas ternama untuk memilih sejumlah desa yang akan dijadikan pilot project kelistrikan. Pasalnya, pada 2015 mendatang wilayah ini akan menggulirkan program mematikan listrik.

Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi, mengatakan, saat ini Purwakarta sudah mampu membereskan listrik pedesaan. Sudah 99 persen masyarakat Purwakarta telah berlistrik. Akan tetapi, ada dampak negatif. Ketergantungan akan listrik jadi sangat tinggi. Bahkan, masyarakat jadi lebih konsumtif terhadap listrik.

"Akibatnya konsumsi energi ini membengkak," ujar Dedi, kepada ROL, Rabu (5/11).

Karena itu, pemkab ingin ada pengendalian terhadap penggunaan listrik. Yakni, dengan cara menggulirkan program memadamkan listrik. Saat ini, sedang dicari rumusan yang tepat untuk menggulirkan program itu. Karena, program memadamkan listrik pasti akan menuai pro dan kontra.

Makanya, pemkab akan menggandeng konsultan dari Bandung. Konsultan itu, supaya bisa menghitung kapan waktu yang tepat untuk memadamkan listriknya. Serta dalam sebulan berapa hari untuk memadamkannya.

"Kami inginnya, setiap maghrib sampai isya, listrik masyarakat mati. Supaya, anak-anak tetap berada di rumah dan bisa mengaji," ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement