Rabu 05 Nov 2014 16:24 WIB

PLTU Batang akan Gunakan Tehnologi Terkini

Rep: c16/ Red: Joko Sadewo
Garibaldi Thohir
Foto: Antara/Andika Wahyu
Garibaldi Thohir

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Direktur PT Adaro Energy Tbk, Garibaldi Thohir mengatakan proyek PLTU Batang, Jawa Tengah merupakan bagian dari visinya untuk menjadi perusahaan tambang dan energi Indonesia yang terkemuka, dan menciptakan nilai maksimum yang berkelanjutan dari batubara Indonesia.

"Proyek ini berada di jalur yang tepat untuk mengembangkan divisi ketenagalistrikan untuk mendukung upaya pengembangan masyarakat dan pembangunan nasional. PLTU Batang merupakan pembangkit 2 listrik mandiri dengan kapasitas terbesar di Indonesia dan merupakan proyek strategis guna memenuhi kebutuhan listrik yang terus bertambah di Pulau Jawa dan Bali pada 2019" ungkap Garibaldi Thohir.

PLTU Batang mengunakan teknologi terkini dengan menawarkan peningkatan efisiensi yang melebihi rancangan boiler biasa, dan mengurangi dampak lingkungan dari seleruh emisi, terutama karbon dioksida. Adaro Indonesia akan memasok sebagian besar kebutuhan batubara, dengan penggunaan Envirocoal yang memiliki tingkat pencemaran yang rendah sehingga menambah kinerja lingkungan yang lebih istimewa.

Teknologi yang akan diaplikasikan pada PLTU Batang ini mengggunakan baja modern yang memungkinkan penggunaan boiler besar dengan karakteristik ultra-supercritical (USC) technology untuk membakar batubara dengan nilai kalori rendah sebagai bahan bakarnya.

PLTU Batang akan menjadi model teknologi pembangkit listrik yang sangat efisien dan lebih ramah lingkungan. BPI merupakan perusahaan joint venture yang didirikan oleh tiga perusahaan konsorsium yang terdiri dari Electric Power Development Co., Ltd. (J-Power), PT Adaro Power dan ITOCHU Corporation.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement