Selasa 04 Nov 2014 23:59 WIB

Islam Disebut Teroris, Ketua MPR: Jangan Ajari Kami Soal HAM

Rep: Muhammad Subarkah/ Red: Mansyur Faqih
Ketua MPR RI, Zulkifli Hasan.
Foto: Republika/Agung Supriyanto
Ketua MPR RI, Zulkifli Hasan.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua MPR Zulkifli Hasan mengatakan, Indonesia dengan pilar kebangsaannya, yakni Pancasila, UUD 1945, Bhinneka Tunggal Ika, dan NKRI, jelas tidak bisa membiarkan meluasnya paham seperti ISIS dan kelompok radikal lainnya.

"Karena itu, tak perlu berdiskusi lagi soal bentuk kebangsaan Indonesia ini, termasuk berbicara soal hak asasi manusia. Sebab, banyak kalangan Barat yang mengatakan Islam itu teroris, anarkis, bom bunuh diri dan tak berperikemanusiaan. Saya bilang, jangan ajari kami soal HAM, karena Islam telah mengajarkan bagaimana kami memberi minum kucing yang sedang haus, apalagi manusia," ujar Zulkifli di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, (4/11).

Sementara itu, anggota DPR dari FKB KH Maman Imanulhaq menyatakan memang tidak mustahil ISIS akan berkembang di Indonesia. Hal ini terjadi bila pemahaman agama masyarakat sendiri tidak baik. Apalagi belum memahami agama islam itu sendiri secara benar.

"Untuk itulah tugas Nahdlatul Ulama sebagai ormas Islam terbesar di dunia, untuk terus memberikan pemahaman dan pencerahan agama. Hanya saja harus dibantu dengan anggaran operasional yang memadai, dan bukan saja untuk operasional keamanan kepolisian," ujarnya. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement