REPUBLIKA.CO.ID, JAMBI -- Populasi Harimau Sumatera (Phantera Tigris Sumatera) tinggal 184 ekor. Jumlah ini tersebar di empat provinsi, yakni Provinsi Jambi, Bengkulu, Sumatera Selatan dan Provinsi Sumatera Barat.
"Namun data tersebut tidak ada yang pasti, jumlah populasi tersebut hanya didasarkan pada informasi masyarakat dan data gangguan satwa yang pernah terjadi," kata Humas BKSDA Provinsi Jambi, Cahya, Selasa.
Untuk jumlah populasi yang terdata berdasarkan data nilai tengah, kata Cahya, di perkebunan PT Wira Karya Sakti (WKS) Distrik I, II, dan VIII, jumlah Harimau Sumatera sebanyak enam ekor. Di PT Restorasi Ekosistem Indonesia (REKI) Kabupaten Batanghari, populasi harimau sekitar tujuh ekor dan di Kabupaten Muarojambi sekitar lima ekor.
Sementara di Kabupaten Merangin, BKSDA provinsi Jambi mengaku tidak mengetahuinya. Namun demikian, berdasarkan data yang ada, jumlahnya sekitar 166 ekor.
Dari tahun ke tahun, populasi Harimau Sumatera semakin langka. Penyebabnya seperti alih pungsi lahan dan konflik masyarakat dan satwa.
Penyebab konflik masyarakat dengan satwa itu kata Cahya, karena banyak yangmembuka pertambangan dan penebangan hutan sehingga membuat satwa merasa terganggu.
"Sebenarnya kalau wilayah jelajah mereka tidak dirusak sepertinya mereka tidak mengganggu mereka tidak akan keluar, kalau dirusak mereka mau kemana lagi mencari makan dan minum," kata Cahya.