Selasa 04 Nov 2014 18:10 WIB

Risma Ajari Siswa Surabaya Nilai Kepahlawanan (2)

Rep: Andi Nurroni/ Red: Damanhuri Zuhri
Walikota Surabaya, Tri Rismaharini.
Foto: Republika/Agung Supriyanto
Walikota Surabaya, Tri Rismaharini.

REPUBLIKA.CO.ID,

Risma mengingatkan meski Indonesia tidak lagi dikungkung oleh penjajah, tetapi penjajahan model baru yang lebih menantang dibanding penjajahan zaman dulu, telah berada di depan mata.

Penjajahan model baru itu, kata Risma, berwujud di bidang ekonomi melalui ketergantungan terhadap produk-produk luar negeri, seperti ponsel.

“Sekarang hampir semua punya HP. Kalau kalian tergantung pada HP, itu sudah bagian dari kita terjajah. Kalian tergantung pada benda dari luar (negeri),” ujar Risma.

Risma juga menginggung perihal pentingnya anak-anak Surabaya mulai menyiapkan diri menyambut datangnya era Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) pada 2015.

“Kalau tidak bisa survive kita hanya akan jadi penonton. Kita tidak bisa menang kalau kita enak-enakan.  Kota dan negara ini butuh kalian. Karena itu, kalian harus sukses dan mampu bersaing dengan anak-anak dari negara maju,” ujar dia.

Wali Kota yang akrab disapa Bu Risma ini kemudian menggugah keberanian siswa-siswi untuk bertanya. Beberapa anak tampil menyampaikan pertanyaannya.

Salah satu yang menarik adalah pertanyaan yang disampaikan Anastasia Dita, siswi SMPK Santa Maria perihal mengapa Bu Risma begitu perhatian dan cinta kepada anak-anak sehingga merasa perlu menggelar acara Sekolah Kebangsaan.

“Bagaimana tidak sayang karena kalian yang kelak melanjutkan perjuangan. Kalian yang kelak memegang bangsa ini. Kalian ini aset bangsa,” ujar Risma menerangkan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement