Senin 03 Nov 2014 18:20 WIB

Jangan Percaya Oknum Bisa Loloskan CPNS

 Peserta tes Calon pegawai Negeri Sipil (CPNS) melakukan simulasi tes secara online di kawasan Senayan, Jakarta, Rabu (20/8).(Republika/ Yasin Habibi)
Foto: Republika/ Yasin Habibi
Peserta tes Calon pegawai Negeri Sipil (CPNS) melakukan simulasi tes secara online di kawasan Senayan, Jakarta, Rabu (20/8).(Republika/ Yasin Habibi)

REPUBLIKA.CO.ID, TEMANGGUNG -- Bupati Temanggung, Bambang Sukarno, meminta para pendaftar CPNS jangan sampai percaya kepada oknum yang bisa meloloskan seseorang menjadi CPNS karena tes penerimaan calon pegawai negeri saat ini lebih transparan.

"Secara umum pelaksanaan tes CPNS dengan menggunakan metode computer assited test (CAT ) berjalan lancar," katanya usai memantau pelaksanaan tes CPNS Kabupaten Temanggung di gedung Bakorlin II Magelang, Senin (3/10).

Ia mengatakan masing-masing peserta mengerjakan materi tes secara langsung di komputer dan setelah selesai bisa langsung mengetahui skor nilai yang diperoleh.

Ia berharap kepada peserta diharapkan mengerjakan soa-soal tes CPNS secara cermat dan hati-hati terutama dalam mengisi format identitas sebab kesalahan sedikit saja bisa berakibat fatal sehingga merugikan peserta itu sendiri.

"Saya menilai tes CPNS menggunakan metode CAT ini merupakan cara yang efektif dan efisien serta transparan karena masing-masing peserta bisa langsung mengetahui hasil nilai yang diperoleh. Lulus tidaknya peserta tergantung nilai yang dicapai sesuai passing grade yang ditetapkan tanpa ada unsur permainan. Oleh karena itu bila ada oknum atau calo yang menjanjikan bisa membantu meloloskan jangan percaya," katanya.

Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Kabupaten Temanggung Djafar Muchtar menyebutkan jumlah pelamar CPNS yang mengikuti tes CAT sebanyak 4.668 orang. Mereka memperebutkan 50 formasi terinci 32 formasi tenaga kependidikan, enam tenaga kesehatan, dan 12 formasi untuk tenaga teknis.

Ia menuturkan tes dengan metode CAT dilaksanakan di gedung Bakorlin II Magelang selama lima hari sejak 31 Oktober hingga 4 November 2014. Setiap hari pelaksanaan tes dibagi menjadi lima sesi dan setiap sesi diikuti 200 peserta.

Para peserta mengerjakan tes di komputer masing-masing, satu peserta satu komputer dengan materi soal pola pilihan ganda yang antarpeserta berlainan sehingga tidak bisa saling mencontek.

Materi tes meliputi tes wawasan kebangsaan dengan passing grade 70, tes intelegensi umum passing grade 75 dan tes karakteristik pribadi dengan passing grade 126. Alokasi waktu pengerjaan tes untuk tiga materi tersebut 90 menit.

"Keputusan akhir lulus tidaknya peserta menjadi kewenangan Panitia Seleksi Tingkat Nasional di Jakarta, kami hanya melaksanakannya saja yang difasilitasi Pemprov Jateng ," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement