Senin 03 Nov 2014 17:06 WIB

Jerman-Indonesia Sepakat Perkuat Kerja Sama Bilateral

Rep: Antara/ Red: Indah Wulandari
Bendera Jerman
Foto: chaldean.org
Bendera Jerman

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Menteri Luar Negeri Republik Federal Jerman Frank-Walter Steinmeier bersama Menlu Indonesia Retno Lestari Marsudi mendiskusikan sejumlah kerja sama bilateral, di antaranya sektor politik, maritim, investasi dan perdagangan.

"Tadi kami membicarakan hubungan bilateral antara Jerman, dan Indonesia dan akan melanjutkan melalui pembahasan penguatan hubungan bilateral," kata Menteri Steinmeier, Senin (3/11).

Steinmeier mengatakan, Jerman dan Indonesia juga membahas tentang potensi dan solusi kerja sama di bidang yang masih belum dijalankan oleh kedua negara.

Menlu Jerman membawa rombongan delegasi yang terdiri dari delegasi anggota parlemen, delegasi ekonomi, dan delegasi di sektor kebudayaan.

"Kami di sini tidak hanya sebagai delegasi politik. Tadi saya sebutkan kami didampingi oleh banyak anggota parlemen Jerman yang menunjukan bahwa kami tidak hanya mau memperdalam hubungan bilateral dalam bidang politik, tetapi juga di parlemen," tutur Steinmeier.

Untuk mendalami bidang kerja sama maritim, Menlu Jerman telah melakukan kunjungan ke Pelabuhan Sunda Kelapa dan Tanjung Priok, guna melihat infrastruktur kelautan yang dimiliki Indonesia.

"Kami mencoba mendapatkan gambaran bagaimana strategi maritim yang Bapak Presiden bangun dan akan dibantu kami," ujar Steinmeier.

Dalam bidang investasi dan perdagangan, delegasi ekonomi Jerman telah bertemu dengan Kadin untuk membahas potensi kerja sama di masa depan.

Selain itu untuk memperkuat kerja sama di bidang kebudayaan, Jerman juga membawa delegasi kebudayaan yang memfokuskan pengembangan peran Goethe Institut sebagai pusat kebudayaan Jerman di Indonesia.

"Salah satu pemain di bidang kebudayaan adalah Goethe Institut untuk pertukaran budaya antara Jerman dan Indonesia. Ini semua ini akan menunjukan kepada bapak ibu bahwa kita konsentrasi di beberapa sektor dan akan memperkuat serta akan dijalankan," tutur Steinmeier.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement