Senin 03 Nov 2014 08:41 WIB

Guru Ajarkan Musyawarah, Anggota DPR Malah Ajarkan Seteru

Rep: c09/ Red: Erdy Nasrul
Gedung MPR-DPR RI
Foto: Republika
Gedung MPR-DPR RI

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Tingkah laku anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) 2014-2019 membuat malu guru Pendidikan Dasar dan Kewarganegaraan (PKN) di Bogor. Sebagai wakil rakyat, sikap anggota DPR dalam sidang paripurna pada Selasa (28/10) tidak layak untuk ditiru.

Sapidi (53), guru PKn SMK Ksatria Bangsa Citeureup, Kabupaten Bogor, mengaku ia merasa kecewa ketika menyaksikan anggota DPR melakukan sidang paripurna. Selama ini Sapidi mengajarkan semua siswanya untuk selalu melakukan musyawarah dalam merumuskan masalah demi mencapai mufakat.

Ia menerapkan ajaran agar siswa-siswanya menghargai hasil musyawarah dengan besar hati agar dapat menghasilkan keputusan yang baik. Namun hal itu tidak didapat dalam sidang paripurna DPR yang ditayangkan di televisi dan ditonton oleh jutaan masyarakat Indonesia.

"Anggota DPR sangat tidak mendidik dan bertolak belakang dengan apa yang diajarkan di sekolah," ujar Sapidi, Ahad (2/11).

Ia menambahkan, adanya DPR tandingan yang dibentuk oleh Koalisi Indonesia Hebat (KIH) membuat kondisi politik Indonesia semakin semrawut. Indonesia telah memilih para wakil rakyat  untuk dapat mengelola dan mengurus negara dengan baik, bukan untuk bertengkar merebutkan kekuasaan.

"Mau dibawa ke mana negara ini, jika wakil rakyatnya saja sibuk berseteru," jelasnya.

Sapidi berharap para anggota DPR dapat berfikir jernih dan kembali berorientasi pada kepentingan rakyat. Anggota DPR diharapkan dapat menjadi tauladan yang baik untuk generasi yang akan datang.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement