Senin 03 Nov 2014 07:57 WIB

Ruhut Sitompul Imbau KMP dan KIH Kembali ke Jalan yang Benar

Politikus Partai Demokrat Ruhut Sitompul (kiri) dan Saan Mustofa (kanan) bersaksi dalam persidangan kasus dugaan korupsi Proyek Hambalang dengan terdakwa Anas Urbaningrum, Jakarta, Kamis (7/8).
Foto: antara
Politikus Partai Demokrat Ruhut Sitompul (kiri) dan Saan Mustofa (kanan) bersaksi dalam persidangan kasus dugaan korupsi Proyek Hambalang dengan terdakwa Anas Urbaningrum, Jakarta, Kamis (7/8).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Anggota Fraksi Demokrat, Ruhut Poltak Sitompul, mengimbau koalisi indonesia hebat (KIH) dan koalisi merah putih (KMP) untuk kembali ke jalan yang benar.

Jangan sampai kedua pihak ingin menang sendiri sehingga menimbulkan kegaduhan politik yang tidak perlu.

Konflik politik seperti munculnya DPR tandingan dinilainya membuat para anggota DPR yang digaji dari APBN alias uang rakyat tidak produktif. Tak terkecuali yang berasal dari kubu KIH Jokowi-JK.

Padahal presiden dan wapres baru membuat semboyan kerja, kerja, dan kerja. Seharusnya ini didukung proses politik, legislasi, anggaran, dan pengawasan, sehingga dapat mendukung proses kerja tersebut.

"Apa kalian juga tidak malu dengan rakyat? Karena itu, kedua kubu itu segera lah kembali ke jalan yang benar," ucapnya, di Jakarta, kemarin.

Menurut Ruhut, 560 anggota DPR sudah sebulan terakhir sejak dilantik belum melaksanakan tugasnya dan hanya makan gaji buta karena adanya konflik perebutan kursi-kursi pimpinan DPR, komisi dan alat kelengkapan DPR dari kedua kubu ini.

"Kawan-kawanku ku di DPR, saya ingatkan, saya malu jadi anggota DPR, karena kita satu bulan satu hari ini makan gaji buta," ujar Ruhut.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement