Senin 03 Nov 2014 01:01 WIB

Khofifah : Satu dari Empat Anak Laki Jadi Korban Kekerasan

Rep: C01/ Red: Indira Rezkisari
Menteri Sosial, Khofifah Indar Parawansa
Foto: Republika/Tahta Aidilla
Menteri Sosial, Khofifah Indar Parawansa

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa menyatakan angka kekerasan terhadap anak semakin tinggi. Karena hal ini pula, situasi Indonesia kini darurat kekerasan terhadap anak.

Dari seluruh kasus yang terjadi, kekerasan terhadap anak paling banyak terjadi dalam bentuk kekerasan seksual. Dari kekerasan seksual pada anak ini incest menjadi kasus yang paling banyak ditemukan. Yang paling mencengangkan, Khofifah menjelaskan bahwa pelaku incest paling banyak dilakukan oleh ayah kandung korban.

Selain kekerasan seksual, pertumbuhan angka kekerasan fisik dan emosional terhadap anak juga mengkhawatirkan. Khofifah mencatat, rasio kekerasan fisik yang dialami anak laki-laki di Indonesia ialah satu banding empat. Sedangkan untuk anak-anak perempuan di Indonesia, 1 dari 7 anak perempuan mengalami kekerasan.

Untuk para pelaku kekerasan, khususnya kekerasan seksual terhadap anak, Khofifah berharap agar pelakunya dapat dihukum dengan berat. Ini dikarenakan kekerasan terhadap anak bukanlah persoalan sederhana, terlebih mengingat angka kekerasan yang semakin hari semakin tinggi.

Akan tetapi, selain memberatkan hukum bagi pelaku kekerasan anak, proses rehabilitasi psikologis korban dinilai Khofifah perlu menjadi prioritas juga.

Karenanya, Khofifah mendorong agar keluarga dapat saling menjaga. Menteri Sosial pada Kabinet Kerja ini juga menjelaskan pentingnya bagi setiap anggota keluarga berada pada posisi nyaman, aman dan terlindungi. “Back to family itu penting untuk menyadari fungsi dari keluarga,” ujar Khofifah, Ahad (2/11).

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement