Ahad 02 Nov 2014 11:58 WIB

Ibukota Diusulkan Pindah ke Kota Asal Jokowi

Rep: c 57/ Red: Indah Wulandari
Joko Widodo berorasi di hadapan ribuan warga saat berkampanye di Pendopo Taman Budaya Surakarta, Solo, Jawa Tengah, Sabtu (14/6).
Foto: antara
Joko Widodo berorasi di hadapan ribuan warga saat berkampanye di Pendopo Taman Budaya Surakarta, Solo, Jawa Tengah, Sabtu (14/6).

REPUBLIKA.CO.ID,BEKASI–Kota Surakarta, Jawa Tengah dinilai bisa menjadi alternatif ibukota Indonesia yang  lebih layak.

"Kami mengusulkan ibukota negara segera pindah dari Jakarta ke Surakarta, Jawa Tengah," tutur ekretaris Paguyuban Suryosumunan Mangkunegaran, Raden Ayu Berar Fathia, akhir pekan lalu.

Menurutnya, Surakarta layak menjadi ibukota negara karena pernah berstatus Daerah Istimewa Surakarta (DIS) di awal kemerdekaan Indonesia.

"Hakikatnya, sampai saat ini Surakarta masih berstatus Daerah Istimewa," paparnya.

Surakarta, lanjutnya, merupakan kerajaan Islam terbesar di Jawa, sebagai ibu kota Kesultanan Mataram Islam di masa pemerintahan Sultan Agung.

Dunia internasional pun mengenal kota asal Presiden Jokowi ini sebagai pusat budaya, khususnya batik, dan secara historis lebih dulu ada dari Kesultanan Yogyakarta.

"Kesepakatan DPRD DKI Jakarta ditindaklanjuti oleh DPR RI 2014-2019 dengan membentuk Kaukus Pemindahan Ibukota DPR RI. Adapun koordinatornya adalah Teguh Juwarno, anggora DPR RI dari Fraksi PAN," jelas Fathia.

Namun, lanjut anggota Presidium Aliansi Perempuan dan Kemitraan Nasional Indonesia ini, kaukus di parlemen itu terhenti begitu saja menjelang Pilleg dan Pilpres 2014.

"DPR RI sudah lupa dengan komitmen mereka tentang pemindahan ibu kota Jakarta. Kita harus melawan lupa. DPR harus meneruskan proses itu. Sudah waktunya ibukota pindah dari Jakarta," jelasnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement