Sabtu 01 Nov 2014 23:29 WIB

Pelestarian Hutan Tingatkan Kesejahteraan Masyarakat

Rep: C67/ Red: Winda Destiana Putri
Hutan. Ilustrasi
Foto: Antara
Hutan. Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, GUNUNG KIDUL -- Bupati Gunung Kidul, Badingah mengatakan, daerahnya memilki masyarakat yang unik dan spesifik. Karena itu, lingkungan dengan karakter yang khas juga dibutuhkan.

Menurut Badingah, Gunung Kidul memliki potensi Sumber Daya Alam (SDA) yang besar. Sektor pertanian sebagai sumber nafkah masyarakat setempat merupakan yang sangat diandalkan.

Badingah menambahkan, rehabilitasi hutan juga dilakukan. Dalam proses rehabilitasi hutan tersebut, kata Badingah dilakukan dengan menggunakan dua pendekatan yaitu, sosial-ekonomi, dan budaya. Selain itu, melalui beberapa pendekatab teknis.

"Semuanya melibatkan masyarakat," ujar Bandingah, saat menyambut rombongan REDD+ Academy di Kantor Desa Semoyo, Patok, Gunung Kidul, Yogyakarta, Sabtu (1/11).

Badingah menjelaskan, untuk luas wilayah hutan di Gunung kidul kurang lebih 148.536 hektar. Seluas 41.500 hektar merupakan hutan rakyat. Sementara hutan negara seluas 13.221,5 hektar.

Menurutnya, luas lahan potensial pengembangan hutan rakyat di luar hutan negara seluas 42.178 hektar. Sedangkan, lahan kritis kurnang lebih 15.611 hektar.

Pemerintah Gunung Kidul, lanjut Badingah kepada wartawan seusai penyambutan, terus mendorong agar masyarakat diwilayahnya melakukan pelestarian hutan. Masyarakat diajak untuk melakukan penanaman kembali hutan yang sudah gundul. Selain itu, penyadaran dan sosialisasi juga selalu dilakukan.

Pelestarian hutan diwilayanya, kata Badingah, sangat dibutuhkan. Pasalnya, di Gunung Kidul sangat membutuhkan sumber air untuk kemakmuran masyarakat. Selama ini, Gunung Kidul dikenal mengandalkan hujan untuk kebutuhan air.

"Padahal sumur tanah dalam kita besar,” katanya.

Badingan mengakui pada awalnya mengalami kesulitan mengajak masyarakat untuk melestarikan hutan. Namun, dengan sosialisasi yang terus-menerus kesadaran masyarakat mulai tumbuh. Saat, kata Badingah, masyarakat sudah merasakan hasilnya seperti untuk memenuhi kebutuhan besar dengan menebang pohon.

Tentunya, Badingah menjelaskan, penebangan yang dilakukan sudah sesuai dengan apa yang dianjurkan. Oleh karena itu, Badingah menegaskan, dari pelestarian hutan tersebut tingkat kesejahteran masyarakat meningkat.

 

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement