REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Warga dari 23 desa di wilayah sekitar Gunung Sinabung, Kabupaten Karo, Sumatera Utara, sudah diperbolehkan pulang ke rumah masing-masing, setelah wilayahnya dinyatakan aman dari bencana gunung tersebut.
Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho di Jakarta, Sabtu (1/11), mengatakan dari 32 desa dan dua dusun yang terdampak bencana Gunung Sinabung, warga dari 23 desa sudah boleh kembali pulang, tiga desa lainnya belum pulang, lima desa diizinkan pulang apabila kondisi sudah normal, dan tiga desa masuk lokasi wajib direlokasi.
"Untuk desa yang lokasinya wajib direlokasi merupakan daerah yang berada di zona merah atau paling bahaya, yakni Desa Suka Meriah, Desa Simacem dan Desa Bekarah," kata Sutopo.
Sementara 23 desa yang warganya sudah diperbolehkan pulang di antaranya Desa Sukandebi, Batu Karang, Pintu Besi, Dusun Lau Kawar, Jeraya, Tiga Pancur, Naman, Kuta Gugung, Kuta Rakyat, dan Kebayakan.
Sutopo mengatakan total pengungsi yang hingga kini belum kembali mencapai 3.284 jiwa (1.018 KK) dan berada di 12 titik pengungsian, yakni berasal dari tiga desa seperti Desa Kuta Tengah, Desa Sukanalu dan Desa Sigarang-garang.
"Tiga desa itu sesuai rekomendasi Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) belum boleh pulang dan masih menunggu status waspada atau level II," tambahnya.
Terkait kebutuhan dasar pengungsi seperti logistik, Sutopo menjamin persediaan masih mencukupi hingga enam hari ke depan, seperti makan, minum, shelter, kesehatan, pendidikan, sanitasi, dan air bersih.
"Untuk pengungsi yang tinggal di hunian sementara telah menerima bantuan uang sewa rumah untuk enam bulan, sewa lahan untuk satu tahun, dan jaminan hidup selama dua bulan. Total bantuan yang telah disalurkan BNPB sekitar Rp 10,3 miliar, yang langsung diberikan kepada pengungsi melalui BPBD Kabupaten Karo," katanya.