Sabtu 01 Nov 2014 17:40 WIB

IIBF Bukan Sekadar Tempat Dagang Buku

Rep: C78/ Red: Yudha Manggala P Putra
 Indonesia Book Fair Pengunjung memilih buku-buku yang dijual di salah satu stan pengisi pameran buku Indonesia Book Fair ke-33 di Istora Senayan, Jakarta,
Foto: Republika/Aditya Pradana Putra
Indonesia Book Fair Pengunjung memilih buku-buku yang dijual di salah satu stan pengisi pameran buku Indonesia Book Fair ke-33 di Istora Senayan, Jakarta,

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ajang  Indonesia International Book Fair (IIBF) bukan semata ajang berdagang buku saja. Perhelatan buku skala akbar ini juga diharap bisa dimanfaatkan sebagai sarana diskusi dan pertukaran informasi yang bermanfaat bagi para pengunjung maupun peserta.

“Makanya kita mengisi pameran dengan talkshow, acara peluncuran buku, bedah buku, pertunjukan kreasi seni, beragam perlombaan hingga tausiyah dari para kiayi dan ulama,” kata Ketua Ikatan Penerbit Indonesia (IKAPI) Lucya Andam Dewi saat ditemui di sela kegiatan pameran IIBF ke-34, Sabtu (1/11).

Dengan rangkaian kegiatan tersebut, para pengunjung diharapkan dapat berbelanja buku dengan senang hati, sembari menyerap ilmu dari rangkaian acara yang semarak.

Tujuan akhirnya, dan pastinya akan terus dilanjutkan dalam pameran serupa, adalah terus membangkitkan minat baca masyarakat, agar luaslah wawasan dan pengetahuannya. “Kekhawatiran terbesar penerbit adalah tidak ada pembaca,” tegasnya.

Perhelatan bertempat di Istora Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta dan berlangsung tanggal 1-9 November 2014 ini, kata dia, sangat penting bagi Indonesia.

Sebab selain menjadikan Saudi Arabia sebagai “The Focused Country” atau tamu kehormatan, IIBF 2014 juga menjadi salah satu program “Road to Indonesia as the Guest of Honor Frankfurt Book Fair 2015”. Frankfurt Book Fair merupakan pameran buku terbesar di dunia.

Penerbit, lanjut dia, juga akan terus berupaya menyediakan buku berkualitas terutama buku anak-anak yang dinilai kurang ketersediaannya di Indonesia.

Penerbit harus didorong untuk berkontribusi mencetak buku anak-anak yang menarik, baik dari segi konten, isi, maupun pengemasannya. “Tapi tetap disesuaikan dengan permintaan, banyak pembaca, banyak pula buku yang harus kita sediakan,” tuturnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement