REPUBLIKA.CO.ID, MADIUN -- Pasien yang dicurigai atau "suspect" terjangkit virus ebola yang dirawat di RSUD dr Seodono Madiun, Jawa Timur dikabarkan mengalami penurunan jumlah trombosit. Pasien bernama Muk (29), warga Gemarang, Kabupaten Madiun, itu juga mengalami gangguan fungsi ginjal.
"Hasil uji laboratorium menunjukkan bahwa pasien bersangkutan mengalami penurunan jumlah trombosit. Tidak hanya itu, pasien juga mengalami gangguan fungsi ginjal. Namun, sejauh ini kondisinya masih stabil," ujar Kepala Pelayanan Medik RSUD dr Soedono Madiun, dr Sjaiful Anwar SpJP, Sabtu (1/11), kepada wartawan.
Menurut dia, hasil diagnosis sejauh ini positif penyakit malaria. Namun, karena yang bersangkutan pernah berada di daerah endemis di Liberia, maka dicurigai atau suspect ebola.
Karena dicurigai ebola, maka perawatan yang diberikan merupakan perawatan standar WHO. Antara lain, perawat wajib mengenakan penutup kepala, kacamata pelindung, masker jenis N95, serta baju rangkap tiga.
Selain itu, perawat juga harus memakai sarung tangan dan sepatu bot. Pakaian rangkap tiga itu meliputi, bahan linen, gaun pelindung, dan gaun pelindung plastik sekali pakai. Setelah dipakai pakaian itu langsung dibuang.
"Penerapan SOP tersebut agar pasien tidak menularkan virus ke orang lain, terutama tenaga medis yang menanganinya," terangnya.
Pihaknya terus berkoordinasi dengan RSUD dr Soetomo Surabaya untuk melakukan pemantauan kondisi pasien bersangkutan. Jika kondisinya tidak membaik akan dirujuk ke Surabaya.