Sabtu 01 Nov 2014 15:19 WIB

Warga Madiun Dicurigai Terjangkit Ebola Dirawat di RSUD Soedono

Ilustrasi penanganan Ebola.
Foto: Reuters/Athalia Christie/CDC
Ilustrasi penanganan Ebola.

REPUBLIKA.CO.ID, MADIUN -- Seorang pasien yang dicurigai atau suspect terjangkit virus Ebola saat ini dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Soedono, Kota Madiun, Jawa Timur. .

Kepala Pelayanan Medik RSUD dr Soedono Madiun, dr Sjaiful Anwar SpJP, Sabtu (1/11) mengatakan pasien tersebut adalah Muk (29), warga Kecamatan Gemarang, Kabupaten Madiun. Saat ini pasien dirawat intensif di ruang isolasi Wijaya Kusuma B rumah sakit setempat.

"Saat ini statusnya masih suspect ebola, tapi positif Malaria. Pasien mengalami demam hingga 38 derajat Celcius," ujar dr Sjaiful Anwar kepada wartawan.

Menurut dia, penetapan suspect Ebola tersebut karena pasien pernah berada di daerah endemis yakini pasien pernah menjadi tenaga kerja Indonesia (TKI) di Liberia (Afrika) yang banyak ditemukan penderita virus itu.

Muk bekerja di Liberia sejak delapan bulan lalu. Sebelum dipulangkan ke Indonesia, pasien tersebut mengalami demam dan sempat dikarantina selama sepekan.

Sepulang ke Indonesia, Muk juga sempat dikarantina di Bandara Soekarno-Hatta, Jakarta, namun hanya sehari dan akhirnya pulang ke Madiun.

Setelah lima hari berada di kampung halamannya, Muk kembali demam hingga akhirnya dirujuk ke RSUD dr Soedono. Sjaiful menjelaskan karena dicurigai terkena virus Ebola, maka perawatannya mengacu standar WHO, dI antaranya perawat wajib mengenakan penutup kepala, kacamata pelindung, masker jenis N95, serta baju rangkap tiga.

Selain itu, perawat juga harus memakai sarung tangan dan sepatu bot. Pakaian rangkap tiga itu meliputi bahan linen, gaun pelindung, dan gaun pelindung plastik sekali pakai. Setelah dipakai pakaian itu langsung dibuang.

"Penerapan SOP tersebut agar pasien tidak menularkan virus ke orang lain, terutama tenaga medis yang menanganinya," terangnya.

Ia menambahkan, pihaknya sudah berkoordinasi dengan RSUD dr Soetomo, Surabaya, untuk melakukan pemantauan kondisi pasien. Bisa saja, pasien akan dirujuk ke Surabaya jika kondisinya tidak membaik. "Saat ini masih terus dipantau. Pasien terus diawasi di ruang isolasi," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement