Sabtu 01 Nov 2014 07:51 WIB

Duh, Lampung Mati Lampu 10 Jam Lebih

Rep: mursalin yasland/ Red: Damanhuri Zuhri
Gedung PT PLN Pusat
Foto: Antara
Gedung PT PLN Pusat

REPUBLIKA.CO.ID, BANDAR LAMPUNG -- Kondisi pemadaman aliran listrik hampir  di seluruh wilayah Provinsi Lampung, terus berlanjut hingga Sabtu (1/11) pagi.

Mati lampu sejak Jumat (31/10) pukul 21.30 WIB, hingga Sabtu pagi selama 10 jam lebih listrik belum juga menyala.

"Sudah 10 jam sejak semalam (Jumat malam), lampu belum hidup juga. Ini mati lampu terparah," kata Supriatna, warga Wayhalim, Kota Bandar Lampung, Sabtu (1/11) pagi.

Menurut dia, PT PLN Distribusi Lampung harus bertanggung jawab atas pemadaman tiba-tiba dalam jangka waktu lebih empat jam. "Ini bukan pemadaman bergilir lagi, tapi mati lampu total," katanya kesal.

Pemadaman listrik total atau black out di Lampung sejak sepekan terakhir, telah mengganggu aktivitas berdagang warga.

Yudi, pedagang makanan gorengan yang membutuhkan aliran listrik untuk meracik bahan makanannya, terpaksa tidak berjualan Sabtu ini, karena bahannya rusak di kulkas dan tidak bisa menggunakan blender.

"Terpaksa dua hari terakhir, saya tidak dagang dulu. Sebab, pengerjaan bahan dagangan menggunakan listrik semua, sedangkan mati lampu sehari semalam," ungkap warga Hanura, Kabupaten Pesawaran.

Hal sama dirasakan pedagang ikan giling di Gudang Lelang, Telukbetung, Bandar Lampung. Alat pendingin (freezer)  ikan giling tidak berfungsi karena listrik padam, membuat ikan dalam freezer tersebut membusuk.

Menurut Amin, sejak empat hari terjadi lampu mati, banyak ikan yang disimpan di freezer membusuk. "Ikan yang sudah dikemas disimpan dalam freezer banyak busuk, dan tidak bisa dijual lagi," tutur bapak berputra tiga ini.

Pemadaman sliran listrik ini sudah terjadi sejak Senin (27/10). Deputi Manajer Hukum dan Humas PT PLN Distribusi Lampung, Ketut Darpa dikonfirmasi Republika, membenarkan adanya pemadaman aliran listrik secara bergilir yang terjadi tiga hari ini berturut-turut.

Ia menegaskan pemadaman tiga hari terakhir karena dua pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) Tarahan unit 3 dan 4 mengalami kerusakan.

"Adanya kerusakan pembangkit di Tarahan, Lampung terjadi defisit daya, sehingga terjadi pemadaman bergilir mulai pukul 17.00 hingga 22.00 WIB," katanya.

Ia mengatakan pemadaman bergilir diperkirakan akan berakhir tanggal 2 atau 4 November mendatang. Pihaknya masih menunggu alat konfiyer baru yang didatangkan dari Jakarta.

Saat ini, petugas masih melakukan perbaikan secara manual, namun kemampuan pembangkit akan menurun dari 2x100 Megawatt (MW) menjadi 2 x 25 MW.

PT PLN Distribusi Lampung mengharapkan pelanggan di Lampung dapat berhemat daya listrik dengan mematikan lampunya sebesar 20 watt untuk menambah daya dan menutup difisit daya, sehingga pemadaman bergilir tidak berlangsung lama.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement