REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Politikus Partai Golkar Agun Gunanjar mengatakan, partai harus dipimpin oleh pemimpin yang masih muda. Karena pemimpin muda akan mampu menjalankan pola regenerasi yang sehat di struktur partai.
Menurut Agun, posisi jabatan ketua umum harus terukur. Karena bukan sekedar menjalankan kekuasaan partai, tapi juga punya tugas mulia mengelola negara.
"Makanya kita butuh pemuda yang paham menyeluruh tetang kenegaraan," katanya di Jakarta Barat, Jumat (31/10).
Karena, lanjut Agun, untuk menjalankan roda dinamika politik dan menyongsong pemilu 2019 Golkar sebaiknya tidak dipimpin tokoh gaek.
"Saya yang berumur 59, merasa sudah tidak layak menjadi pemimpin partai. Karena saya rasa sudah terlalu tua, apalagi yang lebih dari saya," katanya.
Momentum munas mendatang, menurut Agun, jadi waktu yang tepat untuk melakukan regenerasi Golkar. "Karena era sudah berubah. Populasi pemilih pada 2019 sudah berbeda, harus ada terobosan," jelasnya.