REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Politisi PPP Epyardi Asda menyatakan kesiapan untuk maju menjadi calon ketua umum dalam muktamar VIII di Hotel Sahid, Jakarta. Jika terpilih, dia memrioritaskan terjadinya islah agar perpecahan di internal partai segera bisa diakhiri.
"Bagi saya tidak ada masalah yang tidak bisa diselesaikan. Yang penting niat. Saya ingin menjadi perekat seperti lem untuk semuanya," katanya di arena Muktamar VIII PPP di Hotel Sahid, Jakarta, Jumat (31/10).
Tiga calon lain yang dikabarkan maju adalah Djan Faridz, Ahmad Muqoam, dan Ahmad Yani. Menurut Epyardi, setiap saat calon bisa bertambah atau mengundurkan diri. Ia juga mempersilakan jika Romahurmuziy (Romi) mau untuk berkompetisi di muktamar Jakarta ini.
Epyardi menyesalkan adanya ancaman dari kubu Romi terhadap kader-kader di beberapa daerah. Dia juga mengaku diancam untuk di-PAW (penggantian antar waktu).
Ancaman diterimanya melalui pesan singkat lantaran tidak mengikuti instruksi atau arahan dari kepengurusan kubu Romi. "Saya tiap menit diancam di-PAW-kan melalui SMS dengan nomor-nomor yang tidak jelas," katanya.
Menurutnya, perbedaan pendapat yang terjadi tidak seharusnya berujung pada ancaman terhadap kader. Dia menyesalkan adanya intimidasi yang dilakukan kubu Romi. Bahkan, ancaman pemecatan juga dialami kader-kader di tingkat DPW dan DPC.
"Masa kita kembali seperti zaman Orde Baru kembali yang harus dipaksa-paksa," ujarnya.