Jumat 31 Oct 2014 10:45 WIB

Survei: Pendukung KIH tak Puas dengan Susunan Kabinet Kerja Jokowi

Rep: c01/ Red: Esthi Maharani
Kabinet Kerja
Foto: AP
Kabinet Kerja

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Berdasarkan survei yang dilakukan oleh Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Network menunjukkan kurang dari 10 persen pendukung koalisi Indonesia Hebat (KIH) yang menyatakan puas dengan susunan kabinet Kerja Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Dalam survei yang diselenggarakan pada tanggal 27-28 Oktober, LSI melibatkan sebanyak 1.200 orang yang pada pemilihan legislatif lalu memberikan suara pada PDIP, PKB, Hanura, dan Nasdem.

Dari empat pendukung partai ini, pendukung partai yang paling banyak menyatakan langsung puas terhadap susunan Kabinet Jokowi datang dari pendukung PKB sebesar 6,52 persen. Lalu, disusul oleh pendukung Nasdem sebesar 6,02 persen, pendukung PDIP 4,19 persen, dan terakhir pendukung Hanura sebesar 3,01 persen.

Survei dengan margin of error sebesar ± 2,9 persen ini menunjukkan mayoritas pendukung dari keempat partai ini masih ingin melihat dulu kinerja konkret dari para menteri selama tiga sampai enam bulan ke depan, sebelum memutuskan puas atau tidak terhadap susunan Kabinet Kerja. Hal ini dapat dilihat dari perolehan persentase yang hampir mencapai 80 persen dari masing-masing pendukung partai yang memilih opsi ini.

Dari perolehan persentase ini, LSI menilai pendukung-pendukung partai tak lagi serta-merta mendukung apa pun kebijakan yang dilakukan oleh partai maupun pimpinannya. Para pendukung partai pun kini memilih untuk mengawasi kinerja para menteri di kabinet pemerintahan.

"Pemilih sekarang sudah lebih cerdas," jelas Peneliti LSI Rully Akbar, Kamis (30/10).

LSI menjelaskan, survei ini dilakukan dengan menggunakan multistage random sampling dengan margin of error 2,9 persen. Selain itu, survei ini juga menggunakan metode quickpoll, yakni responden memberi voting melalui aplikasi LSI yang dapat diakses melalui smartphone. Survei ini juga dilengkapi dengan riset kualitatif, seperti; FGD di tujuh ibu kota provinsi terbesar di Indonesia, in depth interview, sampai analisis media nasional.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement