REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA—Perhatian dan keseriusan pemerintah dalam pembangunan moral di Indonesia dinilai masih rendah.
Hal tersebut tampak dari terus meningkatnya jumlah peristiwa kekerasan dan pelanggaran moral di masyarakat, serta praktik penyelewengan kebijakan oleh perangkat negara.
“Selama sekian tahun moral tidak dibangun secara serius, ya hasilnya seperti ini karena memang kita tidak punya perencanaan yang serius,” kata Founder Emotional Spiritual Quotient (ESQ) 165 Ary Ginanjar Agustian, Jumat (31/10).
Komitmen Joko Widodo dan Jusuf Kalla dalam penegakan moral, menurutnya, harus riil. Lantaran saat ini belum ada satupun instansi pemerintah yang terlihat serius menegakkan moral.
Padahal, di negara lain salah satunya Malaysia, justru Kementerian Dalam Negeri menjadi pelopornya. Caranya, meminta ESQ untuk membimbing ketua partai, kepolisian, dan perangkat negara lainnya.