Jumat 31 Oct 2014 09:35 WIB

Ketahanan Pangan di Bandung Diklaim Cukup Tinggi

Rep: C80/ Red: Yudha Manggala P Putra
Lahan pertanian, salah satu faktor penopang ketahanan pangan nasional (ilustrasi)
Foto: banten.go.id
Lahan pertanian, salah satu faktor penopang ketahanan pangan nasional (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -– Kabupaten Bandung mengklaim ketahanan pangan mereka merupakan salah satu yang cukup tinggi di Indonesia terutama di provinsi Jawa barat. Hal tersebut berdasarkan tolak ukur yang dibuat oleh Perserikatan Bangsa–Bangsa.

Indikator tersebut adalah pencapaian skor pola pangan harapan, semakin tinggi skor pola pangan harapan itu semakin bagus ketahaan pangannya. 

‘’Sekarang walaupun Kabupaten Bandung baru 74,9 dari tertinggi 90 pencapaian skor pola pangan harapan, masih termasuk bagus,’’ kata Kepala Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluh Pertanian (BKPPP) Dadang Hermawan kepada Republika di  Soreang, Kabupaten Bandung, Jumat (31/10).

Dari hasil kajian terhadap sembilan indikator kerawanan pangan, Dadang mengatakan Bandung warnanya hijau. Artinya ketahanan pangan di wilayah ini bagus jika dilihat dari sisi makro. Wilayah paling tinggi ketahanan pangannya adalah, kecamatan Dayeuh Kolot, Margahayu, Margaasih, Bojongsoang. "Kemungkinan karena pengaruh daya beli masyarakat,’’ ujarnya.

Menurut Dadang, pencapaian tersebut karena pemerintah kabupaten Bandung setiap bulannya menyiapkan 2.800 ton raskin ke masyarakat berpenghasilan rendah dengan nilai bantuan sebesarn Rp 1,6 miliar untuk raskin. 

Dari sisi ketersediaan jaminan pangan untuk masyarakat miskin juga disiapkan, seperti jaminan untuk memperlancar raskin dan lumbung pangan.  ‘’Di mikro itu masih ada yang perlu diperhatikan terutama yang berpenghasilan rendah. Namun, dari sisi kebutuhan pangan pokok aman,’’ ungkap Dadang.

Banyaknya produk dari luar, menurut Dadang akibat dari arus perdagangan global. Keluar masuk barang tidak bisa dihindari, apalagi pada tahun 2015 akan diterapkan Asean Economic Society. Sektor-sektor yang menjadi unggulan adalah tanaman pangan beras, sayuran, kentang dan susu. Namun memang masih ada beberapa kebutuhan pangan yang kurang.

"Karena memang ada komposisi konsumsi masih kurang seperti daging dan sayuran,’’ papar Dadang.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement