Jumat 31 Oct 2014 01:17 WIB

Duh, Aktivis Greenpeace Sebut Kebakaran Hutan di Indonesia Ada Faktor Kesalahan Malaikat?

Rep: C81/ Red: M Akbar
Peta Kerusakan Hutan. (dari kiri) Menteri Kehutanan Zulkifli Hasan, Pimpinan Greenpeace Indonesia Longgena Ginting, dan Kepala Pemetaan dan Riset Greenpeace Indonesia Kiki Taufik meyerahkan peta kerusakan hutan Kalimantan saat malam
Foto: Republika/Wihdan
Peta Kerusakan Hutan. (dari kiri) Menteri Kehutanan Zulkifli Hasan, Pimpinan Greenpeace Indonesia Longgena Ginting, dan Kepala Pemetaan dan Riset Greenpeace Indonesia Kiki Taufik meyerahkan peta kerusakan hutan Kalimantan saat malam "100% Indonesia Hijau D

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Greenpeace Indonesia, Longgena Ginting, menyatakan Riau menjadi provinsi paling banyak yang memilliki titik api di ndonesia. Dari penyebab kebakaran itu, ia mengatakan, sebagian besar disebabkan oleh kesalahan manusia.

''Penyebabnya bisa karena puntung rokok atau sumber api lainnya. Hanya 0,1 persen saja, mungkin kesalahan malaikat,'' kata Longgena sambil bergurau di Jakarta, Kamis (30/10).

Dalam laporannya, Greenpeace mencatat selama 2014, terhitung mulai 1 januari hingga akhir Oktober, ada sebanyak 79.443 titik api di Indonesia. Dari semua titik api tersebut, sebagian besar berada di Provinsi Riau yang berjumlah 21.378 titik api.

''(Penyebab kebakaran) karena lahan gambut di sana sudah mengering akibat eksploitasi yang gagal. Makanya panas sedikit, langsung terbakar,'' katanya.

Longgena mengatakan lagi, lima provinsi dengan jumlah titik api terbanyak di Indonesia adalah Kalimantan Tengah dengan 10.758 titik api. ''Artinya, dengan Kalimantan pun, Riau lebih banyak dua kali lipat,'' katanya.

Selanjutnya adalah provinsi Kalimantan Barat yang memiliki 8.637 titik api, dan Sumatera Selatan sebanyak 7.170 titik api. Lalu di urutan kelima adalah Papua sebanyak 4.768.

Lebih parah lagi, Longgena mengatakan, berdasarkan data yang dimiliki Greenpeace terdapat 22.314 titik api berada dalam area yang termasuk dalam Peta Indikatif Penundaan Pemberian Izin Baru (PIPPIB) Revisi IV. Rinciannya, 10.872 titik berada di lahan Gambut, 11,220 berada di hutan konsevasi dan hutan lindung serta 222 di hutan primer.

Selebihnya, sebanyak 57.129 titik api di luar area PIPPIB Revisi IV. ''Pada presiden dan menteri baru, kita semua berharap, semoga bisa terselesaikan dalam jangka waktu satu tahun,'' kata Longgena.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement