Kamis 30 Oct 2014 15:06 WIB

Dibanding Pemilih Jokowi-JK, Pemilih Prabowo Lebih Optimistis

Rep: c01/ Red: Joko Sadewo
Peneliti Lingkaran Survei Indonesia (LSI), Rully Akbar (kanan)
Foto: Republika/Agung Supriyanto
Peneliti Lingkaran Survei Indonesia (LSI), Rully Akbar (kanan)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Survei Lingkaran Survei Indonesia (LSI) menunjukkan optimisme terhadap Kabinet Kerja Jokowi-JK justru lebih banyak datang dari pemilih Prabowo-Hatta.

Peneliti LSI, Rully Akbar mengatakan, dari total 1200 responden, hanya sebesar 4,34 persen saja dari pendukung Jokowi-JK yang merasa puas terhadap susunan Kabinet Kerja. Persentase ini lebih kecil dibandingkan dengan pendukung Prabowo-Hatta yang menyatakan kepuasannya terhadap susunan Kabinet Kerja hingga 6,28 persen.

Akan tetapi, mayoritas dari kedua pendukung lebih memilih untuk menunggu kinerja para menteri di Kabinet Kerja dalam 3-6 bulan ke depan, baru memutuskan apakah mereka puas atau tidak terhadap kinerja Kabinet Kerja. Pemilih opsi ini dari pendukung Jokowi-JK ialah sebesar 78,89 persen. Sementara pendukung Prabowo-Hatta sebesar 70,76 persen. "Mereka terus mengawasi kebijakan-kebijakan kementerian ke depan," kata Rully Akbar, Kamis (30/10).

Rully menyatakan dari hasil survei ini dapat terlihat bahwa pemilih sekarang sudah lebih cerdas. Sebagai pendukung salah satu kubu atau partai, kata Rully, mereka tidak serta-merta mengikuti apa pun kebijakan yang dilakukan oleh pemimpin atau partai yang didukungnya. 

Pada survey ini, LSI mengajukan empat opsi dalam pertanyaan terkait kepuasan kedua kubu pendukung terhadap susunan Kabinet Kerja. Pada kubu pendukung Jokowi-JK, sebanyak 78,89 persen memilih opsi A (Menunggu kinerja kabinet dalam 3-6 bulan ke depan baru memutuskan), sebanyak 17,15 persen memilih opsi B (Merasa puas dengan nama-nama dalam Kabinet Kerja), sebanyak 4,34 persen memilih opsi C (Merasa tidak puas dengan nama-nama dalam Kabinet Kerja), dan sisanya sebesar 0,98 persen memilih opsi D (Tidak tahu).

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement