Kamis 30 Oct 2014 13:58 WIB

Pengusaha Tolak Gerakan Bandung Hemat Energi

Rep: c63/ Red: Esthi Maharani
Walikota Bandung, Ridwan Kamil
Foto: Republika/Edi Yusuf
Walikota Bandung, Ridwan Kamil

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Rencana Pemerintah Kota Bandung yang mengupayakan gerakan Bandung Hemat Energi 2014 nampaknya agak mengalami kendala. Penolakan itu terutama berasal dari kalangan pengusaha yang bergerak di bidang jasa seperti perhotelan dan restauran. Menurut mereka rencana penghematan listrik secara serempak mengganggu operasional mereka dalam pelayanan terhadap tamu.

Ketua DPD Apindo Jabar Deddy Wijaya menilai para pengusaha pada dasarnya mendukung penuh upaya penghematan energi yang diserukan oleh Wali Kota Bandung Ridwan Kamil.

Hanya saja, pengusaha agak keberatan jika harus mematikan lampu serempak di masing-masing tempat usaha mereka, kendati hanya satu jam pun dalam sebulan.

"Imbauan Pak Wali tentu harus kita dukung, apalagi untuk cadangan energi, hanya kalau sampai mati listrik keseluruhan itu yang harus dipertimbangkan," kata dia di Bandung, Kamis (30/10).

Menurutnya, hal itu akan memberi dampak terhadap pelayanan mereka terhadap para tamu. Bisa saja, itu akan berpengaruh terhadap kehadiran tamu yang akan berkunjung.

Deddy mengusulkan agar penghematan energi bisa dilakukan dengan alternatif lain misalnya menggunakan alat listrik atau lampu hemat energi yakni lampu LED. Menurutnya, jika itu disosialisasikan kepada para pengusaha komersial, ia meyakini akan diterima oleh semua pengusaha.

"Itu cara yang sederhana, tapi juga berdampak terhadap penghematan energi yang besar juga, saya kira itu lebih baik," ujar dia.

Sebelumnya, pada Senin (27/10), Wali Kota Bandung secara resmi mengimbau warga Bandung melakukan penghematan energi melalui gerakan Semalam (Serempak Matikan Lampu). Gerakan Semalam ini dimulai dengan mematikan lampu sekitar Kantor Pemkot Bandung selama kurang lebih satu jam mulai pukul 21.00-22.00 WIB.

Melalui gerakan yang diharapkan dapat menurunkan jumlah beban konsumsi listrik di wilayah Kota Bandung itu juga sekaligus juga menyosialisasikan gerakan bersama publik Kota Bandung untuk mematikan lampu minimal satu jam secara serentak setiap Selasa dan Jumat dari pukul 21.00-22.00 WIB.

Imbauan ini disasar bagi pemukiman dan instansi Pemerintah dan swasta di Kota Bandung. Sedangkan untuk perusahaan komersil, Restauran, Hotel, Industri dianjurkan mematikan lampu setiap Jumat di minggu ke-3 pukul 21.00-22.00 WIB.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement