Kamis 30 Oct 2014 12:16 WIB

Pengusaha Rusia Kepincut Industri Pangan di Kalbar

Bandara Supadio, Pontianak, Kalimantan Barat.
Foto: Skyscrapercity.com/ca
Bandara Supadio, Pontianak, Kalimantan Barat.

REPUBLIKA.CO.ID, PONTIANAK -- Sejumlah pengusaha Rusia tertarik mengembangkan bisnis di bidang industri pangan terutama buah-buahan eksotik asal Indonesia khususnya Kalimantan Barat.

"Ini hasil pertemuan dengan sekitar seratus pengusaha Rusia dengan rombongan Pemprov Kalbar," kata Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalbar Hazairin saat dihubungi di Moscow dari Pontianak, Kamis (30/10).

Pemprov Kalbar dipimpin Sekda M Zeet Hamdy Assovie menghadiri Indonesia Agriculture Investment Forum yang difasilitasi Kementerian Pertanian dan Kedubes RI di Rusia.

Menurut Hazairin, sektor yang ditawarkan diantaranya bidang pertanian, termasuk kawasan pangan, buah dan sayur, perkebunan, sawit dan karet serta bidang peternakan.

Selain Kalbar, ada delapan provinsi lain yang ikut dalam kegiatan tersebut. Kalbar mendapat kesempatan untuk mempresentasikan bidang tanaman pangan dan perkebunan.

"Kami tawarkan konsep food estate, buah-buahan serta sawit dan karet termasuk CP0. Investasi di bidang hulu serta juga hilirnya," kata Hazairin yang juga Plt Kadis Perkebunan Provinsi Kalbar itu.

Presentasi itu dilakukan dihadapan sekitar 100 pengusaha di bawah naungan asosiasi, semacam Kadin, setempat yang dipimpin Mr Sergei. "Pak Sekda langsung menawarkan ke Ketua Kadin Rusia potensi-potensi di Kalbar," katanya.

Kebetulan, empat kepala daerah yakni dari Mempawah, Bengkayang, Kubu Raya dan Kayong Utara, ikut serta sehingga dapat berdiskusi langsung.

Sementara sebagai ketua delegasi, Sekda Kalbar M Zeet Hamdy sangat aktif melakukan "one on one meeting" dengan beberapa pengusaha Rusia.

"Mr Sergei sangat merespon forum bisnis ini, khususnya di bidang pertanian," katanya. Pada Januari lalu, ia pernah membawa 40 pengusaha Rusia ke Indonesia.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement