Kamis 30 Oct 2014 00:00 WIB

Pengamat: Prabowo dan SBY Dihina, Tapi Tidak Pernah Lapor Polisi

Prabowo Subianto dan Jokowi.
Foto: Republika/Tahta Aidilla
Prabowo Subianto dan Jokowi.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA –  Ketum Gerindra, Prabowo Subianto, ketika pilpres kemarin dihina gila, disebut psikopat. Namun demikian, Prabowo tidak mempermasalahkan hinaan tersebut.

“Coba kita lihat. Banyak sekali hinaan untuk Prabowo kemarin,” imbuh pengamat politik Universitas Jayabaya, Igor Dirgantara, saat dihubungi, Rabu (29/10).

Saling hina pada saat kampanye pilpres kemarin terjadi begitu hebat. Dan sebenarnya, jelas Igor, kubu Jokowi yang paling banyak menghina.

Tidak hanya capres ketika itu, pendukung dan pembela caprespun dihina dengan berbagai caci maki. Hal ini menurutnya adalah sebuah keprihatinan, karena aksi menghina ini.

SBY ketika menjadi presiden juga dihina dengan kerbau, dan gambar yang tidak sopan lainnya. Namun demikian, SBY tidak pernah memproses hukum pelakunya. Bahkan SBY hanya tersinggung dan kemudian memaafkan mereka.

Ketua Majelis Pertimbangan Partai Amanat Nasional, Prof Amien Rais pernah mengomentari sejumlah tudingan bahkan hinaan terhadap Prabowo.

"Prabowo Subianto dituduh sebagai penculik, pembunuh psikopat, dan lain-lain, sehingga penampilan media massa tertentu itu sulit dibedakan dengan (tabloid) Obor Rakyat yang juga berisi tuduhan, cercaan, maki-maki pada seseorang," papar Amien, Akhir September lalu.

Sentilan Amien itu disampaikan saat dia berpidato dalam acara silaturahmi dan orientasi anggota DPR Periode 2014-2019 Koalisi Merah Putih di Hotel Sultan, Jakarta.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement