Rabu 29 Oct 2014 14:39 WIB

'Mau Enggak PPP Diobok-obok oleh KMP dan KIH?'

Rep: c08/ Red: Mansyur Faqih
PPP
PPP

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengamat politik Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) Djayadi Hanan menyarankan agar petinggi Partai Persatuan Pembangunan (PPP) segera menyelesaikan konflik internal yang tengah terjadi. 

Karena bila dibiarkan, konflik partai berlambang Ka’bah itu akan dimanfaatkan oleh pihak eksternal untuk kepentingan pertarungan yang lebih luas. Yaitu antara Koalisi Merah Putih dan Koalisi Indonesia Hebat.

Menurutnya, tarik menarik antara dua koalisi itu semakin membuat konflik di tubuh PPP memanas. Karena kubu Suryadhrama Ali mengklaim PPP masih mendukung KMP. Sementara kubu M Romahurmuziy telah menyatakan mendukung pemerintah.

"Ini telah terjebak kepada konstelasi pertarungan KPM dan KIH. Pertanyaannya, mau nggak PPP diobok-obok oleh dua kekuatan ini?” kata Djayadi saat dihubungi Republika, Selasa (29/10).

Untuk itu, ia menyerankan agar PPP mengembalikan kepemimpinan kepada mahkamah partai. Namun sebelumnya dua belah pihak yang bertikai sebaiknya melakukan islah.

Karena dengan terus menerus kisruh, citra PPP di mata pihak sekternal akan semakin turun.

Djayadi juga berpendapat konflik PPP rawan dimanfaatkan oleh kepentingan dari faksi dari PPP itu sendiri. "Jangan sampai hanya karena masalah pribadi ketua umum PPP-nya malah jadi tenggelam," ucap Direktur Eksekutuf SMRC itu.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement