Rabu 29 Oct 2014 10:33 WIB

Harga Cabai Merah dan Rawit Melonjak

Rep: Lilis Handayani/ Red: Winda Destiana Putri
Pedagang menata cabai rawit merah di pasar induk Kramat Jati, Jakarta, Selasa (18/2).
Foto: Republika/Prayogi
Pedagang menata cabai rawit merah di pasar induk Kramat Jati, Jakarta, Selasa (18/2).

REPUBLIKA.CO.ID, INDRAMAYU -- Harga cabai merah dan rawit di pasaran tradisional di Kabupaten Indramayu, melonjak. Kondisi itu pun dikeluhkan warga.

Berdasarkan pantauan Republika di Pasar Baru Indramayu, Rabu (29/10), harga cabai merah naik dari Rp 19 ribu per kg menjadi Rp 26 ribu per kg. Sedangkan cabai rawit, naik dari Rp 16 ribu per kg menjadi Rp 26 ribu per kg.

"Kenaikan harga terjadi sejak empat hari terakhir," ujar seorang pedagang cabai, Sarih.

Sarih mengaku tak mengetahui penyebab naiknya harga cabai merah dan rawit. Namun, menurut informasi dari bandar cabai, saat ini pasokan cabai dari para petani berkurang.

"Katanya sih karena cuaca panas dan angin kencang, banyak bunga cabai yang pada jatuh (berguguran)," tutur Sarih.

Sarih mengatakan, kenaikan harga kedua macam cabai tersebut selalu dikeluhkan para pembeli. Menurut dia, para pembeli merasa kaget dengan kenaikan tersebut karena sebelumnya harga cabai sempat turun pascalebaran lalu.

Seorang pedagang masakan di Kecamatan Indramayu, Emoh, mengatakan kenaikan harga cabai tersebut membuat modalnya semakin bertambah besar. Namun, dia tidak bisa menaikkan harga jual masakannya.

"Menyiasatinya saya terpaksa mencampur cabai segar dengan cabai kering untuk masakan pecak ikan yang saya jual," kata Emoh.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement