Selasa 28 Oct 2014 15:35 WIB

Polisi Awasi Produksi Narkoba di Perumahan-Apartemen

Sabu-sabu (ilustrasi)
Sabu-sabu (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepolisian Resor Metro Jakarta Barat mengawasi sejumlah perumahan dan apartemen yang diduga digunakan oleh pelaku kejahatan obat terlarang untuk meracik atau memproduksi narkoba.

"Kami sedang awasi beberapa perumahan dan apartemen, untuk itu kami minta masyarakat turut membantu melaporkan jika ada perilaku mencurigakan yang dilakukan warga di lingkungannya," kata Kepala Sub Bagian Humas Kepolisian Resor Jakarta Barat Komisaris Herru Julianto di Jakarta, Selasa (28/10).

Herru mengatakan tindakan kepolisian untuk mengawasi perumahan dan apartemen tersebut terkait dengan pengungkapan sejumlah kasus produksi narkoba jenis sabu di perumahan dan apartemen. "Modusnya menyewa apartemen atau rumah kemudian mereka memproduksi sabu-sabu di situ. Mereka tidak menjual secara eceran tapi memproduksi," kata Herru yang enggan menyebutkan nama apartemen dan perumahan yang sedang diawasi.

Menurut Herru, perumahan dan apartemen juga bisa saja dijadikan sebagai tempat berkumpul untuk mengonsumsi barang haram secara bersama-sama.

Sebelumnya, Kamis (23/10), Direktorat Tindak Pidana Narkoba Badan Reserse Kriminal (Bareskrim) Mabes Polri berhasil menemukan lokasi produksi atau "Clandestine Laboratorium" sabu-sabu senilai Rp 44 miliar di Perumahan Citra Garden 5, Kalideres, Jakarta Barat.

Shabu-shabu tersebut produksi secara manual oleh tiga pelaku warga negara Indonesia serta seorang pelaku warga Malaysia dan barang haram tersebut diduga berasal dari Tiongkok yang dikirim melalui jalur laut.

Dari penangkapan itu polisi mengamankan barang bukti sabu seberat 22,165 kilogram yang terbagi dalam 20 kantong plastik dengan berat rata-rata 1,2 kilogram per kantong.

"Kepolisian Resor Jakarta Barat akan terus berusaha untuk mengungkap tindak kejahatan narkoba, modus terbaru yang pelaku lakukan, maupun lokasi yang disinyalir menjadi tempat kejahatan seperti di perumahan atau apartemen," ujar Herru.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement