REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Indonesia saat ini menghadapi berbagai masalah sosial serius, seperti ketelantaran, ketunaan, kecacatan, kebencanaan, keterpencilan, hingga korban tindak kekerasan. Untuk itu, dibutuhkan penanganan yang fokus dan terencana dengan baik oleh pemerintah dalam lima tahun ke depan.
"Insya Allah, saya akan bekerja secara tim dan lintas sektoral, sehingga bisa menghasilkan penyelesaian masalah sosial secara signifikan," tutur Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa kepada wartawan usai menghadiri acara serah terima jabatan Mensos di Gedung Kemensos, Jakarta, Selasa (28/10).
Ia mengatakan, Kemensos dalam lima tahun ke depan akan terus mendorong pemerintah daerah (pemda) untuk proaktif mengatasi masalah sosial di daerah masing-masing. Antara lain dengan menerjunkan Tenaga Kesejahteraan Sosial kecamatan (TKSK) dan Tim Reaksi Cepat (TRC) dalam penanganan yang bersifat darurat dan segera.
Menurut Khofifah keterlibatan daerah secarta aktif diperlukan untuk membangun sistem kesejahteraan sosial nasional. "Harus diakui, perkembangan zaman telah menyisakan berbagai masalah baru, seperti konflik sosial, ketimpangan, kemiskinan baru, dan keterbelakangan. Di sini peran aktif daerah menjadi sangat penting," ujarnya.
Khofifah pun mengapresiasi capaian pemerintah sebelumnya dalam menurunkan tingkat permasalahan sosial. Di antaranya adalah keberhasilan dalam menangani anak jalanan, pemenuhan akses bagi penyandang disabilitas, penyediaan rumah layak huni bagi warga miskin, hingga penutupan beberapa lokalisasi prostitusi.
"Keberhasilan itu patut diapresiasi, dipertahankan, serta ditingkatkan di masa mendatang. Sesuai amanat konstitusi, Kemensos akan terus menjalankan tugas sebagai leading sector dalam upaya meningkatkan kesejahteraan sosial," kata Khofifah.