REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Agung Laksono yang pernah menjabat sebagai Menteri Koordinator bidang Kesejahteraan Rakyat Kabinet Indonesia Bersatu II memberikan komentar positif atas perubahan nama Menko Kesra menjadi Menko Pembangunan Manusia dan Kebudayaan.

"Apalah arti sebuah nama," kata Agung Laksono kepada Antara di Jakarta, Ahad.

Agung yang merupakan politisi senior Partai Golkar tersebut menambahkan, sebuah nama tidaklah penting, karena tujuannya tetap sama yakni bermuara pada kesejahteraan rakyat.

"Saya fikir itu hanya nama saja yang diganti, apalah artinya nama sebab misinya tidak banyak berbeda," katanya.

Misi yang dimaksud, kata Agung, yaitu pembangunan manusia

"Manusia itu menjadi obyek pembangunan dimana muaranya tetap pada kesejahteraan rakyat," katanya.

Jadi, menurut Agung, tujuan menyejahterakan rakyat tetap ada, meskipun namanya telah berganti.

Agung juga menambahkan, bahwa kementerian yang berada di bawah koordinasi Menko?Pembangunan Manusia dan Kebudayaan akan tetap sama.

"Dibawahnya tetap ada kementerian kesehatan, kementerian pendidikan, kementerian sosial dan lain sebagainya," katanya.

Sementara itu,?Presiden Joko Widodo menunjuk Puan Maharani sebagai Menteri Koordinasi Pembangunan Manusia dan Kebudayaan pada Kabinet Kerja ?periode 2014-2019 yang diumumkan di Istana Merdeka, Jakarta, Minggu petang.

Cucu dari Presiden Pertama RI Soekarno dan putri Presiden ke-5 RI Megawati Soekarnoputri ini ialah Ketua DPP PDI Perjuangan Bidang Politik dan Hubungan Antar Lembaga (2010-2015).

Ikuti Whatsapp Channel Republika