Sabtu 25 Oct 2014 21:02 WIB

Dipanggil Jokowi, Enggartiasto Bantah Terlibat BLBI

Politikus Partai NasDem, Enggartiasto Lukito (kanan).
Foto: Antara
Politikus Partai NasDem, Enggartiasto Lukito (kanan).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Politikus  senior Partai Nasdem, Enggartiasto Lukito membantah pernah tersangkut skandal Bantuan Likuiditas Bank Indonesia (BLBI) yang melibatkan Djoko S Tjandra pada 1999. Djoko ditetapkan sebagai buronan sejak 2009 karena diduga melakukan tindak pidana korupsi cessie Bank Bali dan kabur ke Papua Nugini.

"Saya tak tahu jika sumber dana Djoko untuk membeli 10 persen saham Hotel Mulia, yang saya miliki berasal Bank Bali," kata Enggar kepada wartawan di Jakarta, Sabtu (25/10).

‎Enggar imengklaim pendapatnya didukung dari hasil audit akuntan publik ternama, Price Waterhouse Coopers (PWC). PWC menyebutkan tak ada keterlibatan Enggar dalam kasus Bank Bali yang dilakukan Djoko. Sebaliknya, PWC menyatakan Enggar memiliki bukti akta perjanjian jual-beli saham secara notarial. "Konfirmasi ke seluruh pihak terkait juga sudah dilakukan," ujar Enggar.

Mantan politikus Partai Golkar itu menyatakan, seandainya terlibat kasus itu, sudah jauh-jauh hari dirinya masuk jeruji besi. "Kenyataannya, diminta keterangan sebagai saksi di pengadilan pun, tidak pernah. Yang dipanggil sebagai saksi justru (Ketua DPR) Setya Novanto," kata Enggar.

Banyak pihak mencoba menghubungkan kembali Enggar pada kasus Bank Bali tersebut. Tak lain karena dia digadang-gadang menjadi kandidat terkuat salah satu menteri di kabinet Joko Widodo dan Jusuf Kalla. Enggar bahkan pernah dipanggil oleh Presiden Jokowi ke Istana Merdeka pada Kamis (23/10).

"Ada orang yang berusaha menjegal dia untuk tak menjadi menteri di kabinet Jokowi-JK," kata orang dekat Enggar.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement