REPUBLIKA.CO.ID, BANDA ACEH -- Gubernur Aceh Zaini Abdullah mengajak kalangan ulama untuk bersama pemerintah dan perguruan tinggi menyusun program penanggulangan kasus HIV/AIDS yang dinyatakan sebagai bencana sosial di daerah itu.
"Saya instruksikan dinas terkait agar bekerja sama dengan Dinas Syariat Islam, Majelis Permusyawaratan Ulama (MPU), Himpunan Ulama Dayah Aceh (HUDA) dan perguruan tinggi, menyusun program penanggulangan AIDS di seluruh Aceh," katanya di Banda Aceh, Sabtu (25/10).
Hal tersebut disampaikan Gubernur Zaini Abdullah menanggapi meningkatnya kasus AIDS di provinsi paling barat Indonesia itu. Berbagai pihak menyatakan prihatin terhadap meningkatnya kasus AIDS di Aceh.
"Maraknya kasus AIDS belakangan ini di Aceh merupakan bencana sosial yang harus ditanggapi segera secara bijak oleh seluruh elemen masyarakat Aceh," kata gubernur menambahkan.
Guna membendung semakin tingginya kasus AIDS di Aceh, gubernur juga menginstruksikan harus segera dilakukan langkah kongkret upaya pencegahan yang berbasis keagamaan, sosial dan kesehatan.
Zaini Abdullah juga mengimbau seluruh Pemerintah kabupaten/kota segera mencetuskan program keagamaan seperti pengajian (beut) ba'da maghrib. "Program itu penting dalam rangka melakukan pencegahan dini," kata dia.
Gubernur juga mengimbau para pemuka agama dan pendidik serta tokoh masyarakat agar terlibat aktif dalam program-program Pemerintah Aceh yang berkaitan dengan pencegahan, penyebaran dan penanggulangan HIV/AIDS.
Orang tua juga diharapkan mengambil peran dalam memberikan pembelajaran dan pemahaman tentang bahaya AIDS karena keluarga merupakan gerbang pertama dalam pergaulan anak-anak ditengah-tengah masyarakat.
"Saya intruksikan Dinas Kesehatan Aceh untuk menangani persoalan AIDS ini dengan baik dengan melakukan koordinasi Kementerian Kesehatan Republik Indonesia agar penanggulangan AIDS di Aceh sesuai dengan 'grand design' nasional," kata Zaini Abdullah.