Sabtu 25 Oct 2014 11:51 WIB

'Indonesia Membutuhkan Infrastruktur Maritim yang Mumpuni'

Ikan laut (ilustrasi)
Foto: ANTARA FOTO/Dedhez Anggara
Ikan laut (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Sekretaris Jenderal Kementerian Kelautan dan Perikanan Sjarief Widjaja mengatakan, Indonesia membutuhkan infrastruktur maritim yang mumpuni guna mengoptimalkan sumber daya kelautan di Tanah Air.

"Dengan besarnya potensi tersebut, sudah sepatutnya Indonesia membutuhkan infrastruktur maritim yang mumpuni. Sebab, melalui penguatan infrastruktur maritim, wilayah pantai di seantero Nusantara dapat terhubungkan," kata Sekretaris Jenderal Kementerian Kelautan dan Perikanan (Sekjen KKP) Sjarief Widjaja dalam keterangan tertulis diterima di Jakarta, Sabtu (25/10).

Untuk itu, menurut dia, KKP telah menjalankan program Sistem Logistik Ikan Nasional (SLIN) tahap pertama di Kawasan Timur Indonesia yakni koridor Sulawesi-Jawa. Sekjen KKP juga mengemukakan, guna melancarkan proses pembangunan sistem logistik ikan nasional, KKP memperkuat sarana pelabuhan perikanan di daerah.

Tercatat, di seluruh Indonesia telah dibangun 816 unit Pelabuhan Perikanan yang terdiri atas 6 Pelabuhan Perikanan Samudera, 14 Pelabuhan Perikanan Nusantara, 45 Pelabuhan Perikanan Pantai, 749 Pangkalan Pendaratan Ikandan 2 pelabuhan perikanan swasta.

"SLIN menjadi solusi guna meningkatkan konektivitas nasional berbasis maritim, dalam menunjang pergerakan dan pertumbuhan ekonomi kelautan dan perikanan," kata Sjarief.

Sebelumnya, KKP mengharapkan Presiden terpilih Joko Widodo dapat mengembangkan Sistem Logistik Ikan Nasional sehingga menjangkau seluruh kawasan Indonesia timur.

"Ke depan pada masa pemerintahan kabinet 2014-2019, diharapkan percepatan dalam pengembangan SLIN menjangkau kawasan timur Indonesia juqa sentra-sentra produksi seperti Selat Makassar, Laut Sulawesi, Laut Cina Selatan, Samudera Hindia dan Pasifik," kata Direktur Jenderal Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perikanan (P2HP) KKP Saut Hutagalung di Jakarta, Jumat (17/10).

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement