Sabtu 25 Oct 2014 08:09 WIB

Kekeringan Landa 200 Desa di NTB

Kekeringan
Foto: Antara
Kekeringan

REPUBLIKA.CO.ID, MATARAM -- Badan Penanggulangan Bencana Daerah Nusa Tenggara Barat menyatakan jumlah desa yang terkena dampak kekeringan di wilayah itu terus bertambah menjadi 200 desa.

"Jadi setiap hari jumlah desa yang terkena dampak kekeringan terus bertambah seiring belum datangnya musim hujan," kata Kepala BPBD NTB Wedha Magma Ardhi di Mataram, Jumat (24/10).

Dikatakannya, ke 200 desa tersebut tersebar di sembilan kabupaten/kota di wilayah NTB. Dimana, rata-rata penduduk desa yang terkena dampak kekeringan tersebut mengalami kesulitan air bersih, baik untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari ataupun lahan pertanian.

Menurutnya, kondisi itu akan terus bertahan sampai dengan bulan Nopember atau Desember sebab berdasarkan informasi Badan Meteorologi Klimatologi Geofisika (BMKG) Stasiun Selaparang-Bandara Internasional Lombok (BIL) dan Stasiun Klimatologi Kediri, Lombok Barat memprediksi kekeringan dalam keadaan hari tanpa hujan di seluruh NTB sudah 60 hari tanpa hujan.

"Jadi wilayah kita ini sudah tidak ada hujan lagi selama kurun waktu 60 hari sampai bulan Desember, sesuai dengan perkiraan BMKG," ucapnya.

Oleh karena itu, menyusul kekeringan tersebut, pihaknya juga telah berkoordinasi kepada sembilan kabupaten/kota yang terkena dampak di antaranya Bima, Dompu, Sumbawa, Sumbawa Barat, Lombok Timur, Lombok Tengah, Lombok Utara, Lombok Barat dan Kota Bima untuk terus melakukan pemantauan dan menyalurkan bantuan, terutama air bersih, dan makanan kepada warga masyarakat yang paling terkena dampak kekeringan.

Selain itu, pihaknya juga meminta agar pemerintah kabupaten/kota untuk terus melaporkan eskalasi ancaman bahaya kekeringan di daerah masing-masing. Termasuk, mendistribusikan sejumlah bantuan yang telah diberikan oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) kepada masing daerah yang terkena dampak kekeringan.

"Kita sudah distribusikan air bersih, pangan, dan dana Rp 100 juta kepada kabupaten/kota yang mengalami kekeringan. Bahkan, meski terkena kekeringan pemerintah Kabupaten Dompu justru menolak bantuan yang diberikan karena masih bisa mengatasi hal tersebut," ujarnya.

Disamping menyalurkan bantuan pihaknya juga telah memberikan 150 unit tandon air yang di distribusikan ke seluruh kabupaten yang terkena kekeringan. Termasuk, pembuatan sumur bor di delapan titik yang tersebar di pulau Lombok.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement