Sabtu 25 Oct 2014 00:06 WIB

Poster Jokowi Belum Dijual di Padang

jokowi
jokowi

REPUBLIKA.CO.ID, Pedagang bingkai di Pasar Raya, Padang, Sumatera Barat (Sumbar) belum menjual poster Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Wakil Presiden Jusuf Kalla. Hal itu dikarenakan belum mendapatkan kiriman dari percetakan.

"Setelah Presiden baru dilantik, sudah banyak yang mencari fotonya dalam bentuk poster berbingkai, tapi kami belum punya dan masih menunggu kiriman dari percetakan di Pulau Jawa," kata seorang pedagang bingkai, Armen (67), di Blok A Pasar Raya Padang, Jumat (24/10).

Armen mengakui, tidak bisa menjual foto atau poster bajakan yang bisa diambil melalui internet tersebut karena kualitasnya tidak bagus. Dia takut dikomplain pembeli saat dirinya menjual poster bajakan, karena berbeda dengan foto asli yang sudah lebih dulu beredar di daerah lain terutama di Pulau Jawa.

"Biasanya poster yang asli akan datang setelah pembentukan kabinet, tapi sekarang kabinet belum dibentuk juga," ujarnya.

Pedagang bingkai lainnya, Yusrizal (49) merasakan hal yang sama dan berharap poster yang asli segera datang agar bisa memenuhi kebutuhan konsumen. Yusrizal kini hanya memiliki stok foto mantan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan Boediono di etalase yang sebelumnya dijual Rp 70 ribu sepasang.

"Sudah banyak calon pembeli dari sekolah-sekolah dan kantor-kantor yang bertanya, saya hanya bisa bilang sabar kepada mereka," katanya.

Ia berharap foto presiden baru dan wakilnya bisa segera dicetak dan beredar serta tidak ada pihak yang mempersulit peredaran foto tersebut sehingga harganya terjangkau.

Sementara itu, seorang karyawan perusahaan swasta di Padang, Febrian (32) sudah mencoba mencari di sejumlah toko buku dan toko bingkai di Pasar Raya, namun belum menemukan foto Presiden dan Wakil Presiden yang baru. "Saya sudah disuruh atasan untuk mengganti foto presiden di kantor, tapi fotonya sama sekali tidak ada di Pasar Raya," katanya.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement