Kamis 23 Oct 2014 16:43 WIB

Janji Jokowi Soal Hari Santri Layak Ditindaklanjuti

Rep: c78/ Red: Joko Sadewo
  Presiden Jokowi menyapa para pendukungnya pada Konser Salam 3 Jari di lapangan Monumen Nasional, Jakarta, Senin (20/10) malam.   (Republika/Yasin Habibi)
Presiden Jokowi menyapa para pendukungnya pada Konser Salam 3 Jari di lapangan Monumen Nasional, Jakarta, Senin (20/10) malam. (Republika/Yasin Habibi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -— Rencana Presiden Joko Widodo untuk menetapkan 1 Muharam sebagai Hari Santri Nasional penting untuk diseriusi.

“Dari sisi ideologis, sangat pantas kalau ada hari santri, karena sejak masa lalu pun, santri merupakan aset besar untuk bangsa ini,” kata Direktur Jenderal Pendidikan Islam merangkap sebagai Sekretaris Jenderal Kementerian Agama Nur Syam kepada Republika Online (ROL), Kamis (23/10).

Selain itu, lanjutnya, jumlah santri yang ada di Indonesia sangat besar, yaitu antara 8 hingga 9 juta orang, dengan jumlah pesantren yang mencapai 43 ribu. “Santri dan pesantren tersebar dan pengaruhnya kelihatan sepanjang zaman,” ujarnya. Dengan kondisi ini maka logis jika ada momentum yang diberikan pemerintah untuk memperingati besarnya pengaruh santri dan pesantren.

Mantan rektor IAIN Sunan Ampel ini juga menyebut bahwa santri juga berpengaruh dalam mengendalikan sistem politik dan bela Negara Indonesia agar senantiasa terjaga dan stabil. Para tokoh nasional semisal Hasyim Asyari atau Ahmad Dahlan dulunya juga seorang santri yang berperan dalam pengajaran nilai kebudayaan Indonesia yang cinta damai dan santun.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement