Kamis 23 Oct 2014 10:03 WIB

Indonesia Masuk Kategori Darurat 'Bullying' di Sekolah

Rep: C57/ Red: Citra Listya Rini
Bullying (ilustrasi)
Foto: www.chicago-bureau.org
Bullying (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA  --  Hasil kajian Konsorsium Nasional Pengembangan Sekolah Karakter menunjukkan hampir setiap sekolah di Indonesia ada kejadian bullying. Berdasarkan kajian ini, Ketua Konsorsium Nasional Pengembangan Sekolah Karakter, Susanto menyatakan Indonesia sudah masuk kategori darurat bullying di sekolah.

"Melihat kompleksnya kasus-kasus bullying yang ada, Indonesia sudah masuk kategori darurat bullying di sekolah. Itu sebabnya negara perlu lakukan intervensi," kata Susanto dalam release-nya kepada Republika, Kamis (23/10) pagi.

Hampir di setiap sekolah, lanjutnya, terjadi bullying verbal dan psikologis atau mental. Bullying verbal seperti membentak, meneriaki, memaki, menghina, mempermalukan, menolak, mencela, merendahkan, memaki, mengejek. Sedangkan bullying psikologis atau mental, seperti memandang sinis, memelototi, mencibir, mendiamkan.  

Menurut Susanto, Jjika pemerintah tidak serius menangani dan mencegah bullying di sekolah, bangsa Indonesia akan kehilangan generasi unggul. 

"Bagaimana tidak, anak terlihat sekolah tetapi mereka tidak nyaman dan bertumbuh dengan baik. Ini terjadi karena siswa sekolah terdampak budaya bullying yang masif," ujar Susanto yang juga menjabat komisioner Komisi Perlindungan Anal Indonesia (KPAI).

Di masa depan, jelasnya, setidaknya ada empat hal yang perlu dilakukan. Pertama, transformasi kepemimpinan sekolah dari pola lama ke pola baru.

Pola lama cenderung persimif dan abai dengan bullying, sedangkan pola baru bersifat visioner dan berorientasi preventif. Jadi tidak ada bibit, apalagi kejadian bullying

Kedua, ujarnya, pastikan semua guru tahu, sadar dan berkomitmen untuk mencegah bullying. Ketiga, ada mekanisme penanganan, termasuk rehabilitasi bagi korban bullying di sekolah. Keempat, jangan ada lagi bahan ajar, metode pembelajaran dan kegiatan intra atau ekstra yang bermuatan bullying.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement