REPUBLIKA.CO.ID, MAKASSAR -- Ketua DPW PKB Sulsel, Azhar Arsyad, menilai Presiden Jokowi keterlaluan jika tidak mengangkat ketumnya jadi meneteri.
Muhaimin Iskandar dinilainya tidak terkait dengan hasil kajian Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dan Pusat Pelaporan Analisa Transaksi Keuangan (PPATK).
Meski mengaku telah kecewa dengan keputusan presiden yang telah mencoret Muhaimin, dia memastikan jika partainya tidak akan keluar dari Koalisi Indonesia Hebat (KIH).
"Tidak ada kearah situ (keluar) dari koalisi. Ini kan pilihan Muhaimin sendiri untuk tetap di partai dan keputusan itu tidak akan mengganggu koalisi," jelasnya.
Azhar Arsyad menyebutkan perolehan suara PKB saat ini sangat menggembirakan. Makanya, ke depan perlu ada penataan kembali mengingat Pemilu 2019 akan digelar serentak.