REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA-- Wajah Kota Surabaya berubah semakin cantik dalam beberapa tahun terakhir. Di bawah komando Wali Kota Tri Risimaharini, pemerintah setempat terus berupaya mewujudkan kota layak huni bagi warganya.
Terbaru, Pemkot berencana membangun moda transportasi trem untuk mengantisipasi kemacetan yang diprediksi akan melanda Surabaya dalam lima tahun kedepan. Tak cukup mendapat investasi Rp 2,5 triliun dari PT KAI, Risma, sapaan sang Wali Kota, berharap proyek trem juga dibantu APBN.
Menurut Risma, bantuan dari APBN dapat digunakan untuk menyubsidi tiket bagi masyarakat serta menunjang biaya operasional. "Katakanlah daya angkut 100 penumpang, untuk menutupi biaya operasional minimal 50 penumpang. Kalau kurang dari 50 gimana skenarionya?" ujar Risma di Balai Kota Surabaya, Selasa (21/10).
Ditanya besaran subsidi yang diharapkan, Wali Kota perempuan pertama Surabaya itu membandingkan dengan yang diterima DKI Jakarta. "Kalau bisa semua," ujar dia seraya tertawa. Dia lalu melanjutkan kalimatnya, "Kalau nggak, ya 50 persen seperti DKI," tegasnya.
Seperti diketahui, pembangunan MRT DKI Jakarta mendapat bantuan APBN sebesar 50 persen dari total kebutuhan proyek. Dalam hal itu , Risma mengaku iri. Risma menambahkan, proses pembangunan trem masih menunggu terbentuknya kabinet baru pemerintahan Jokow-JK.