REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Mantan Menteri Agama Suryadharma Ali (SDA) mengaku sering berkomunikasi dengan Presiden RI Joko Widodo (Jokowi). Hal ini memantik reaksi dari relawan 98 Pro Jokowi. Mereka khawatir citra positif Jokowi tercoreng gara-gara berinteraksi dengan sang tersangka korupsi.
Sekretaris Relawan 98 Pro Jokowi Mawardi Hutahuruk mengatakan, saat ini Jokowi terstigma sebagai tokoh yang bersih dan jujur. "Namun dengan pengakuan Suryadharma Ali, kami ini kaget, ada apa Pak Jokowi berkomunikasi dengan tersangka korupsi haji," kata Mawardi dalam rilis yang diterima ROL, Selasa (21/10).
Pihaknya akan mengklarifikasi persoalan ini kepada Jokowi maupun orang-orang dekatnya. Secara khusus, pihaknya prihatin dengan sikap SDA yang seolah-olah terus mengejar Jokowi. Ia khawatir SDA mencari posisi tawar untuk kasus yang menimpanya. "Sebenarnya ini tidak etis kami sampaikan, SDA itu ketua umum PPP, partai Islam, Menteri Agama kok malah korupsi dana haji," katanya.
Karena itulah, pihaknya meminta Jokowi tidak meladeni orang-orang berkasus seperti SDA. Selain itu, Mawardi juga mendesak Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) segera menahan SDA agar tidak bebas berkeliaran. "Ini juga pertaruhan buat KPK, koruptor dibiarkan merajalela bahkan tampil di muka umum tanpa risih," ujarnya.
Sebelumnya, SDA kepada wartawan mengaku sering berkomunikasi dengan Jokowi melalui telepon. Namun, ia memastikan komunikasi yang dilakukan tidak membahas masalah kabinet.