Selasa 21 Oct 2014 18:17 WIB

Stop Bully Bekasi!

Rep: C13/ Red: Ichsan Emerald Alamsyah
Bullying (ilustrasi)
Foto: www.chicago-bureau.org
Bullying (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, BEKASI—Warga Bekasi meminta agar masyarakat berhenti mencerca wilayah tempat tinggalnya. Bully yang dianggap ledekan ini cukup membuat beberapa warga Bekasi kesal saat melihat dan membacanya.

Hal ini dinyatakan oleh Arul (22), salah satu warga Bekasi. Awalnya, laki-laki ini merasa kesal saat ia mengetahui tempat tinggal dibully di media sosial. “Apa sih, kok mainnya ledek-ledekan begini,” kata Arul. Arul menganggap, setiap daerah memiliki ciri khas masing-masing, jadi tidak perlu dijadikan bahan humor.

Warga lainnya, Sigit, juga menyatakan hal serupa. Ia berharap, pembulian Bekasi di media sosial agar segera dihentikan. Menurutnya, segala sesuatu yang berhubungan dengan pembulian itu tidak baik, meskipun hanya humor belaka. “Karena tidak semua menerima candaan itu,” ungkapnya.

Sigit menambahkan beberapa celoteh bahkan sudah tak masuk akal. “Misalnya, Bekasi berada di daerah yang jauh dan tidak berada di peta,” ungkap Sigit. Menurutnya, itu agak keterlaluan meskipun ia tidak terlalu mengambil pusing masalah ini.

Salah seorang warga yang mengetahui duduk persoalannya, Rini menjelaskan, bully ini berawal dari celoteh-celoteh beberapa warga Bekasi di media sosial. “Celotehnya tuh kayak ‘panas banget nih Bekasi’, semenjak itu Bekasi mulai dijadikan bahan ledekan di medsos,” ungkap Rini.

Sementara Aris, tidak mengambil pusing atas permasalahan pembulian tempat tinggalnya di media sosial. “Selagi tidak berpengaruh sama kehidupan saya, saya tidak terlalu menanggapinya,” papar Aris.

Meski begitu, Aris tetap tidak setuju dengan pembulian Bekasi di media sosial. “Lebih baik hentikan saja, karena tidak semua orang berpikirannya sama seperti saya,” tambah Aris, pada Selasa (21/10).

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement