REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa Muhaimin Iskandar yang merupakan bagian dari Koalisi Indonesia Hebat menyambangi Istana Merdeka, Jakarta Pusat, Selasa (21/10).
Kedatangan Ketum PKB di Istana tidak diketahui oleh para juru warta, dan saat keluar dari Istana Merdeka, Muhaimin tidak menyampaikan penjelasan kepada wartawan soal kedatangannya ke Istana.
Sebagaimana diketahui dalam media sosial twitter baru-baru ini, Muhaimin Iskandar menyatakan lebih memilih untuk berkonsentrasi menjadi Ketum PKB.
Menurut dia, hal itu dinilai merupakan langkah yang lebih baik bagi seseorang untuk tidak merangkap jabatan menteri dengan posisi di parpol.
Hal ini merupakan perubahan sikap karena pada September 2014, Muhaimin pernah menyatakan ketidaksetujuannya bahwa menteri yang akan duduk di kabinetnya harus melepas jabatan di parpol.
Ketika itu, pria yang akrab dipanggil dengan nama Cak Imin ini memberikan jaminan. Apabila terpilih menjadi menteri, kader PKB akan bekerja secara profesional dan tidak akan terlalu aktif di partai karena tidak dibebani tugas partai.
Sedangkan sejumlah petinggi partai pendukung pemerintahan, seperti Ketua Umum Partai Nasional Demokrat (Nasdem) Surya Paloh, menyatakan pihaknya setuju jika menteri yang duduk di kabinet Jokowi-JK melepas jabatan di partainya.
Menurut Surya, hal tersebut merupakan proses pendidikan politik dalam menumbuhkan semangat baru dan revolusi mental.
"Itu sebuah prinsip kebijakan yang menurut nasdem itu hal yang baru. Ada proses pendidikan politik dalam menumbuhkan semangat baru, apa yg disebut dengan revolusi mental dan dimulai dengan keteladanan dari para pemimpin," kata Surya.